Bila anak telah memasuki usia 5 tahun, orang tua biasanya telah menyiapkan segala kebutuhan pendidikannya. Usia 5 tahun merupakan usia memasuki jenjang pendidikan Taman Kanak-kanak.
Sebenarnya apa saja yang akan anak pelajari ketika mengikuti TK? Ini beberapa hal yang akan dipelajari anak di sana, yaitu:
• Mengenal huruf dan bunyi
• Angka dan berhitung
• Obyek, bentuk, warna
• Bersosialisasi
• Budi pekerti
Meski terlihat sederhana, pendidikan TK memang menargetkan perkembangan motorik halus dan motorik kasar, serta kemampuan emosional anak agar tidak mudah tantrum, mampu berkehidupan sosial seperti berbagi, dan bermain dengan teman-teman.
Bagi orang tua, jika anak telah memasuki dunia TK, Anda harus mampu memaklumi ketika anak sedang berusaha menulis di atas meja, atau di tembok. Walau terlihat aneh biarkan anak melakukan kegiatanya yang sedang mencoba menulis di media selain kertas meski tulisannya pun belum sempurna.
Biasanya anak mulai bisa menceritakan apa yang barusan ia dengar atau baca, biarkan hal tersebut dan ajak anak terus berinteraksi sambil menunjukkan bahwa kita bersimpati atas ceritanya.
Reaksi anak selanjutnya adalah sulit duduk tenang dan berkonsentrasi, selalu ada yang ingin dilakukan ketika sedang belajar. Hal tersebut terjadi bukan karena anak sulit belajar tapi karena gaya belajar anak yang mengandalkan gerak tubuh dan ajak anak untuk ikut terlibat dalam pelajaran. Guru juga harus turut bergerak dinamis seperti yang anak lakukan.
Masa kanak-kanak adalah masa bermain dan berteman. Jika kedua hal tersebut tidak terjadi, orang tua harus memberikan perhatian khusus bagi masalah sosial anaknya.
Biasanya anak akan sering berinteraksi dengan temannya. Orang tua cukup awasi kegiatannya dan biarkan ia berbaur. Jika anak sering terlihat cekcok dengan rekannya, ajak anak berkomunikasi dan ajarkan sifat saling membantu, berbagi, serta memaafkan. (Deddy Sinaga/Deddy Sinaga)
Sebenarnya apa saja yang akan anak pelajari ketika mengikuti TK? Ini beberapa hal yang akan dipelajari anak di sana, yaitu:
• Mengenal huruf dan bunyi
• Angka dan berhitung
• Obyek, bentuk, warna
• Bersosialisasi
• Budi pekerti
Meski terlihat sederhana, pendidikan TK memang menargetkan perkembangan motorik halus dan motorik kasar, serta kemampuan emosional anak agar tidak mudah tantrum, mampu berkehidupan sosial seperti berbagi, dan bermain dengan teman-teman.
Bagi orang tua, jika anak telah memasuki dunia TK, Anda harus mampu memaklumi ketika anak sedang berusaha menulis di atas meja, atau di tembok. Walau terlihat aneh biarkan anak melakukan kegiatanya yang sedang mencoba menulis di media selain kertas meski tulisannya pun belum sempurna.
Biasanya anak mulai bisa menceritakan apa yang barusan ia dengar atau baca, biarkan hal tersebut dan ajak anak terus berinteraksi sambil menunjukkan bahwa kita bersimpati atas ceritanya.
Reaksi anak selanjutnya adalah sulit duduk tenang dan berkonsentrasi, selalu ada yang ingin dilakukan ketika sedang belajar. Hal tersebut terjadi bukan karena anak sulit belajar tapi karena gaya belajar anak yang mengandalkan gerak tubuh dan ajak anak untuk ikut terlibat dalam pelajaran. Guru juga harus turut bergerak dinamis seperti yang anak lakukan.
Masa kanak-kanak adalah masa bermain dan berteman. Jika kedua hal tersebut tidak terjadi, orang tua harus memberikan perhatian khusus bagi masalah sosial anaknya.
Biasanya anak akan sering berinteraksi dengan temannya. Orang tua cukup awasi kegiatannya dan biarkan ia berbaur. Jika anak sering terlihat cekcok dengan rekannya, ajak anak berkomunikasi dan ajarkan sifat saling membantu, berbagi, serta memaafkan. (Deddy Sinaga/Deddy Sinaga)
0 komentar:
Posting Komentar