Rabu, 13 April 2016

Cara Menggendong Bayi Baru Lahir

Diposting oleh Erwin Arianto di 23.38 1 komentar
Memiliki bayi merupakan hal yang menggembirakan. Terutama bagi orang tua baru, beberapa hal seringkali membingungkan, termasuk cara menggendong bayi baru lahir.
Yang perlu diketahui, kemampuan motorik dan otot leher bayi baru lahir masih lemah, sehingga belum mampu mengendalikan kepalanya. Namun, hindari khawatir berlebihan.  membutuhkan waktu untuk belajar menggendong bayi.
Ini Cara Menggendong Bayi Baru Lahir - Alodokter

Mempererat Ikatan dengan Bayi

Menggendong bayi bisa menjadi salah satu cara untuk mempererat ikatan antara orang tua dan bayi. Saat menggendong bayi baru lahir, penting untuk selalu mendukung atau menopang kepala dan lehernya. Pada usia 1-2 bulan, bayi baru bisa mengangkat kepala saat ia dalam posisi tengkurap.
Ada beberapa cara menggendong bayi baru lahir, yaitu :
  • Menimang
Ini merupakan cara yang paling banyak dilakukan untuk menggendong bayi baru lahir. Pertama, ambil bayi yang sedang berbaring dan tempatkan salah satu tangan Anda di bawah leher dan kepalanya. Sementara itu, satu tangan lainnya berada di bagian bokongnya.
Angkat bayi dan sesuaikan posisi bayi hingga ia merasa nyaman. Kepala dan leher seharusnya berada di lengan bagian dalam saat digendong. Lakukan gerakan menganyun perlahan. Ini merupakan posisi yang paling tepat untuk saling menatap dengan bayi.
  • Menggendong sambil memeluk.
Umumnya ini dilakukan setelah bayi selesai menyusu. Gunakan salah satu tangan untuk mengangkat kepala dan leher bayi, kemudian tangan yang lain digunakan untuk menyangga bokongnya. Posisi bayi vertikal sejajar dengan arah tubuh Anda.
Pada posisi ini, Anda juga dapat menempatkan bayi di dada. Bayi bisa merasa nyaman mendengarkan detak jantung orang tuanya. Ingat untuk tetap memperhatikan kepala dan leher, serta pastikan hidungnya tidak tertutup.
  • Menggendong dengan posisi tengkurap.
Cara menggendong bayi jenis ini sangat tepat dilakukan ketika bayi rewel. Posisi bayi tengkurap, sementara bagian kepala dan leher berada di salah satu lengan bagian dalam dan ujung telapak tangan menopang tubuh bayi bagian bawah. Pastikan wajah bayi tidak tertutup. Pada posisi ini, Anda bisa bebas menepuk punggung bayi dengan tangan yang lain.
  • Menggendong untuk menyusu
Cara menggendong  untuk menyusui dapat dilakukan saat duduk ataupun berdiri. Pertama, letakkan tangan di bagian leher dan kepala bayi, kemudian tempatkan di lengan bagian dalam. Bisa menggunakan bantuan bantal atau penyangga lain. Sementara, tangan lain menahan bagian bokongnya. Kemudian dekatkan bayi ke arah payudara untuk menyusu.
Ingat untuk mencuci tangan atau gunakan cairan pembersih tangan, sebelum menggendong bayi. Hal ini penting untuk menghindarkan bayi dari infeksi, lantaran bayi baru lahir belum memiliki sistem imunitas yang sempurna.

Hindari Mengguncang Bayi

Jangan sampai mengguncang bayi ketika Anda menggendong atau dalam posisi lainnya. Mengguncang bayi berlebihan dapat menyebabkan perdarahan otak, bahkan berujung kematian.  Hal itu dikenal dengan sebutan shaken baby syndrome (SBS).Selain mengguncang, tindakan lain termasuk melempar atau menjatuhkan tubuh bayi juga bisa menyebabkan kondisi itu.
Sindrom tersebut dapat terjadi hingga anak berusia 5 tahun, namun bayi baru lahir usia 6-8 minggu yang paling berisiko. Beberapa kondisi tertentu juga meningkatkan risiko SBS, yaitu pada bayi dengan kebutuhan khusus atau memiliki kelainan fungsi usus.
Meski demikian, mengayun ataupun mengangkat bayi dalam interaksi normal tidak berbahaya. Hanya saja jangan sampai mengguncang bayi dalam kondisi apa pun.
Cara menggendong bayi baru lahir harus diperhatikan dengan seksama. Tapi, hindari rasa ragu ataupun khawatir berlebihan, karena dapat membuat bayi tidak nyaman. Nikmati menggendong bayi sambil melihat setiap gerak dan tingkahnya.

Tips Pintar Membantu Anak Yang Tidak Punya Teman

Diposting oleh Erwin Arianto di 23.26 0 komentar
Masing-masing anak memiliki karakteristik yang berbeda. Bagi anak dengan karakter ekstrovert akan mudah bagi mereka mendapatkan teman dan bergaul dengan lingkungannya, bahkan anak dengan karakter ekstrovert akan cenderung mudah mengelola situasi dan kondisi sehingga mereka dapat memainkan peran yang dominan dalam lingkungannya. Sebaliknya dengan anak yang memiliki kepribadian introvert, anak yang introvert cenderung lebih pemalu, sulit bersosialisasi yang membuat mereka umumnya lebih sulit mendapatkan teman. ( Baca : Bantu Anak Mengurangi Rasa Pemalu Dengan 3 Cara Berikut )
Tidak hanya itu, biasanya kecenderungan anak sulit memiliki teman adalah ketika anak dihadapkan pada lingkungan baru, seperti misalkan saat anda baru saja pindah rumah atau ketika anda mengajak si kecil mengunjungi rumah sanak saudara untuk pertama kalinya. Mendapati anak yang selalu menyendiri dan kesulitan untuk bergaul tentu menjadi pukulan tersendiri untuk anda para orangtua. Ada saat dimana teman-teman sebayanya asik bermain dan berlarian kesana kemari bersama anak-anak lain, sementara anak anda hanya berdiam diri duduk termenung saja.
Hal ini tentu akan menjadi kekhawatiran tersendiri untuk anda. Sebagai orangtua kita tentu menginginkan hal yang terbaik untuk buah hati tercinta. Ketika anaknya mengalami masalah dengan sosialisasi dengan lingkungannya ibu yang bijak akan membantu anak mengatasi hal tersebut.
Nah, dibawah ini ada beberapa hal yang bisa dilakukan para orangtua untuk membantu anak yang tidak punya teman :

1. Ajarkan Anak Keterampilan Berteman

Sebelum anak anda memiliki teman, pertama-tama anak harus mengetahui bagaimana menjadi teman yang baik. Keterampilan berteman seperti mendengarkan, berbagi dan bersedia untuk saling berganti adalah keterampila yang harus dimiliki oleh anak agar menjadi teman yang baik. Mulailah ajarkan anak anda tentang menjadi teman yang baik untuk anak lain. Cara mereka hendaknya saling mendengarkan dan berbagi dengan yang pantas. Untuk menjadi seorang teman yang baik maka penting sekali mengajarkan mereka cara bermain, berinteraksi dengan anak lalin serta bergantian dalam bermain. Sebab bagian terpenting dari sebauh permainan ini adalah belajar berbagi mainan, bergantian dalam permainan dan bekerja bersama untuk mencapai satu tujuan.

2. Undangan

Cara lain untuk membantu anak mendapatkan teman adalah dengan mengundang teman sebayanya yang ada disekitar rumah untuk bermain ke rumah anda. Tidak perlu menunggu pada hari ulang tahun atau waktu liburan untuk mengumpulkan anak-anak agar bermain dengan anak anda. Anda bahkan bisa membuat sebuah rumah terbuka untuk orang-orang di lingkungan anda untuk mampir dan memperkenalkan diri bersama orangtuanya. Selain itu, hal ini juga akan membuat anda lebih banyak memiliki teman yakni para orangtua dari teman-teman anak anda.

3. Perhatikan Kualitas Bukan Kuantitas

Tak perlu risau atau merasa iba jika nampaknya anda melihat anak anda tidak memiliki banyak teman. Sebab ada beberapa anak yang kurang tertarik dengan kelompok besar. Mereka mungkin lebih senang memiliki beberapa teman yang baik. Untuk itu, jangan mendorong anak untuk memiliki banyak teman. Sebaliknya, ibu yang bijak akan membantu anak untuk membuat beberapa teman sebagai penggantinya dan mendukung anak dengan lingkungan positifnya.

4. Jangan Pernah Memaksakan Anak

Melihat anak yang hanya duduk sendiri seolah terisolasi sementara anak-anak sebayanya asik bermain dengan gembira mungkin akan membuat orangtua sedikit jengkel. Namun jangan pernah memaksa anak untuk membuat teman-teman baru atau bahkan menyeret-nyeret anak disekitarnya untuk bermain dan bergabung bersama anak lain. Sebab terlalu memaksa anak akan membaut anak-anak lain malah menjauhi anak anda sebab mereka berpikir anak anda aneh dan tampak kurang menyenangkan. Untuk itu, daripada memaksakan anak untuk membuat relasi dengan anak lain cobalah untuk perlahan membujuk anak dan menanyakan apa yang membuat mereka tak mau bergabung. Setelah mengetahui alasannya setidaknya anda bisa mencari solusi dari penyebab tersebut.
Demikian beberapa cara membantu anak yang tidak punya teman. Hal yang terpenting dalam membantu anak yang tidak punya teman adalah jangan pernah memaksakan mereka untuk seger memiliki teman, sebaliknya berikan kesempatan dan peluang secara perlahan agar anak dapat menyesuaikan diri.

Tips Hari Pertama anak Sekolah

Diposting oleh Erwin Arianto di 23.25 0 komentar
Apakah anak Ayah Ibu merasa cemas saat hari pertama masuk sekolah tiba?
Apa arti hari pertama masuk sekolah? Semester ganjil yang segera tiba, tentu saja bisa memiliki berbagai makna. Sekolah baru, kelas baru, guru dan teman-teman baru, maupun topik baru untuk dipelajari anak. Seperti belantara yang baru akan dijelajahi untuk pertama kalinya, sebagian orangtua masih merasa was-was dengan apa yang akan ditemui anak di hari pertama masuk sekolahnya.
Memang benar: setiap hari pertama masuk sekolah – dalam hal ini, tahun ajaran baru – selalu ada yang baru dari kegiatan belajar dan mengajar. Yang saya maksudkan bukan semata kegiatan di ruang kelas semata, namun juga bagaimana anak membangun relasi dengan elemen-elemen baru yang ia temui di sekolah. Pak Satpam, ibu penjual di kantin, teman sebangku baru, dan masih banyak lagi. Justru, hal-hal di luar pembelajaran di kelaslah yang seringkali membuat anak bahagia bersekolah (kecuali dalam beberapa kasus, seperti perisakan atau bullying).
Namun tidak semua anak berani menghadapi hari pertama masuk sekolah. Termasuk anak-anak yang lebih besar. Setidaknya, bagi saya pribadi, tiap pertama kali masuk ke gedung sekolah baru – menandakan saya naik jenjang pendidikan – ada kecemasan di sana. Apakah ada guru killer? Adakah mata pelajaran baru yang lebih sulit ketimbang matematika? Kecemasan yang berbeda dialami anak yang berbeda, tergantung usia dan pengalaman mereka, baik bersekolah di jenjang sebelumnya maupun berinteraksi di luar rumah (jika anak baru pertama kali sekolah).
Apakah rasa cemas tersebut harus dihilangkan? Tidak, ini adalah perasaan yang wajar dialami saat anak bersiap belajar hal baru di tempat yang baru. Bukik Setiawan menulis dalam buku Anak Bukan Kertas Kosong, bahwa belajar adalah petualangan yang berbahaya. Anak yang bersedia belajar berarti mau meninggalkan zona nyamannya untuk memasuki wilayah ketidaktahuan.
Ibarat memasuki rimba untuk pertama kalinya, anak akan merasa cemas, sekaligus tertantang. Dalam konteks hari pertama sekolah, anak tertantang untuk masuk, mengenal orang-orang baru, menjalin persahabatan, dan menyiapkan diri untuk belajar banyak hal. Dengan banyak manfaat positif yang bisa dialami anak dengan memulai hari pertama bersekolah, Ayah Ibu sebagai orangtua dapat mendukung anak agar tidak takut melangkahkan kaki memasuki gerbang sekolah.
Tiga tips berikut dapat dimanfaatkan untuk memandu anak menyelesaikan petualangan hari pertama untuk dilanjutkan di hari-hari berikutnya.
Hari pertama berarti petualangan baru
Tugas pertama orangtua adalah meyakinkan anak bahwa hari pertama masuk sekolah bisa menjadi petualangan baru baginya. Ayah Ibu bisa mengajak anak mengingat pengalamannya dahulu saat pertama kali masuk sekolah. Jika anak belum pernah bersekolah, sempatkan untuk mengajak anak untuk mengintip suasana sekolah di usia anak yang dekat dengan rumah Ayah Ibu.
Satu-dua permainan dapat menjadi tantangan bagi anak untuk menjalani petualangan barunya di sekolah. Anak yang lebih muda dapat ditantang untuk mengenal satu-dua teman barunya, atau mengingat suasana kelas di mana ia akan belajar selama setahun.
Siapkan peralatan berpetualang
Seorang petualang yang sigap, tentu memiliki peralatan dan bekal yang memadai untuk memulai petualangannya. Sayangnya, dalam konteks hari pertama bersekolah, beberapa orangtua lebih sering merasa parno apabila anak kelupaan membawa barang ini-dan-itu, sehingga memilih untuk menyiapkan peralatan sekolah anaknya.
Terutama untuk anak-anak yang lebih muda, akan lebih menyenangkan apabila anak diajak untuk menyiapkan peralatan bersekolah tersebut bersama Ayah Ibu. Ajak anak mengenal apa saja hal-hal yang diperlukan untuk ‘berpetualang’ di sekolah, dan seiring waktu, anak dapat pula belajar untuk merawat, menjaga, serta berbagi ‘peralatan berpetualangnya’ dengan sesama petualang yang membutuhkan.
Tanyakan keseruan berpetualang yang dialami anak
Saat kedua hal di atas telah diceritakan dan disiapkan, jangan lupa untuk menyambut dan mengobrol dengan anak sekembalinya ia ke rumah. Hari pertama bersekolah bisa menjadi semakin mencemaskan atau menantang, tergantung kesan pertama yang ditangkap oleh anak.
Pertama kali, tanyakan keseruan yang didapat di hari pertama anak bersekolah, lalu dapat dilanjutkan dengan mendiskusikan hal-hal yang mungkin kurang menyenangkan baginya. Selain agar Ayah Ibu memahami situasi yang dialami anak di kelas barunya, mendengarkan cerita anak memberi kita kesempatan untuk memberi dukungan yang tepat – karena kita mengerti apa tantangan yang sedang dan akan diselesaikan anak di sekolah nantinya.

Pentingnya Peranan Orang Tua Dalam Tumbuh Kembang Buah Hati

Diposting oleh Erwin Arianto di 23.20 0 komentar

Pentingnya Peranan Orang Tua Dalam Tumbuh Kembang Buah Hati

Pentingnya Peranan Orang Tua Dalam Tumbuh Kembang Buah Hati

Masa-masa perkembangan anakadalah masa emas sekaligus masa paling penting. Setiap anak sejatinya memiliki tahap pertumbuhan dan perkembangan yang senantiasa memerlukan perhatian dan pola asuh yang teliti dari orang tua untuk mencapai puncak perkembangan yang optimal, terutama pada periode emas perkembangan anak. Menurut para dokter definisi dari pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah dan ukuran sel serta jaringan interselular, yang juga berarti bertambah pula ukuran fisik dan struktur tubuh sang anak.
Sedangkan, perkembangan anak, yakni menggambarkan adanya kenaikan pada kematangan fungsi individu. Pertumbuhan dan perkembangan anak sudah seharusnya diperhatikan dan dijaga dengan baik, karena dua hal tadi adalah indicator penting dalam mengukur status kesehatan anak, yang nantinya akan berpengaruh pula pada kualitas hidup sang anak. Sedangkan masa periode keemasan pada anak adalah sebuah istilah dimana pada saat ini anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang amat kritis dan pesat. Periode ini terjadi selama usia balita pada anak, periode keemasan amat penting bagi anak karena tidak dapat diulang kembali.
Sebagaimana diungkapakan oleh seorang spesialis anak bahwa pada tahap ini, anak memiliki kemampuan untuk menyerap informasi hingga 100%, selain itu otak anak juga berfungsi dengan sangat baik. Guna mengoptimalkan perkembangan anak pada masa emasnya, mereka membutuhkan banyak stimulasi yang berasal dari lingkungan terutama orang tua mereka. Disamping itu kebutuhan nutrisi juga tak kalah penting untuk selalu diperhatikan, agar ia tumbuh dengan baik.
Menjaga asupan gizi dan nutrisi adalah hal paling penting yang harus selalu dijaga dan diperhatikan oleh orang tua, guna mengoptimalkan tumbuh kembang si buah hati. Asupan nutrisi yang baik dapat membantu menjaga sisitem imun pada tubuh mereka agar tak rentan terkena penyakit. Selain itu, asupan nutrisi tertentu mampu merangsang perkembangan otak pada anak, yang artinya hal ini mampu mengoptimalkan fungsi otak mereka.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tubuh kembang anak diantaranya yakni faktor lingkungan dan faktor genetic. Faktor genetik adalah fondasi dasar dalam mencapai hasil akhir dalam proses tumbuh kembang anak. Seorang anak yang memiliki potensi genetik yang baik, ada baiknya jika ia mampu berinteraksi dengan lingkungan yang baik agar ia mampu memperoleh hasil akhir yang optimal.
Sedangkan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak dibagi menjadi dua bagian yakni faktor lingkungan yang mampu mempengaruhinya saat sang anak masih dalam kandungan atau dikenal dengan sebutan faktor prenatal diantaranya seperti gizi si ibu saat hamil, radiasi, trauma dan lain-lain. Dan faktor yang terakhir adalah faktor lingkungan yang mampu mempengaruhi tumbuh kembang anak saat mereka telah lahir ke dunia yang dikenal juga dengan sebutan faktor postnatal seperti umur, stimulasi, kepekaan terhadap penyakit, perawatan kesehatan, kasih sayang yang diberikan, motivasi belajar, kualitas interaksi antara anak dengan orang tua, dan masih banyak lagi.
Disisi lain peran orangtua terhadap perkembangan fisik dan psikologis anak atau milestones agar dapat dilalui dengan baik, serta hasilnya maksimal untuk anak juga amat dibutuhkan. Para psikologis menyarankan para orang tua untuk senantiasa memberikan pendampingan yang sesuai untuk anak pada masa ini. Para orang tua diminta untuk bisa memposisikan diri, kapan mereka berfungsi sebagai orang tua, sahabat atau teman bermain. Ketiga peran tersebut amat dibutuhkan sesuai pada perkembangan usia anak. Selain itu, para orang tua juga harus serta merta pandai melakukan pengawasan. Kapan mengawasi dari jauh, dekat dan kapan saat memberikan kepercayaan pada anak, karena pada dasarnya tumbuh kembang pada setiap anak berbeda-beda.
Bagi anak yang bakatnya sudah muncul sejak dini, tentunya para orang tua harus bisa memberikan ruang pada anak untuk berkembang. Misalkan, saat mencoret-coret menjadi hobi si kecil maka berikan ruang dan waktu untuknya untuk bermain dan bereksplorasi dengan hobinya tersebut. Namun dalam tahap dan periode selanjutnya prestasi pada anak perlu diperhitungkan, karena pada usia 6 sampai dengan 12 tahun anak membutuhkan keberhasilan guna memupuk rasa percaya dirinya.
Tahap pertumbuhan anak tak hanya terjadi pada fisik dan motorik saja, tetapi juga psikisnya. Pertumbuhan psikis anak memang tidak akan terlihat secara kontras sebagaimana pada perubahan fisiknya, pertumbuhan psikis cenderung akan lebih dirasakan daripada dilihat. Seperti halnya anak akan lebih mandiri seiring dengan bertambahnya usia mereka. Anak yang mengalami pertumbuhan psikis akan cenderung lebih mandiri dan berhasrat untuk melakukan hal-hal yang bisa mereka kerjakan sendiri, seperti mulai tumbuhnya kesadaran membantu orang tuanya.
Namun disamping itu, kemandirian tersebut bisa jadi ditunjukan dengan cara lain seperti dengan semakin pintarnya anak berargumen dan berbicara, bahkan seringkali anak membantah perkataan orang tua atau malah sebaliknya menasehati orang tuanya, pada fase ini para orang tua tak jarang dibuat gregetan dan khawatir bila kebiasaan membantah ini berkelanjutan.
Sementara itu untuk menghadapi milestone pada perkembangan psikis anak, bila kasus yang dijumpai adalah pertumbuhan yang menjurus pada perilaku kemandirian anak seperti ia senang membereskan tempat tidur sendiri, menaruh mainan pada tempatnya, mampu mandi sendiri dan lain-lain. Berikanlah pujian-pujian saat anak berhasil melakukannya dengan baik. Hal tersebut adalah cara untuk memupuk rasa percaya dirinya. Karena dimasa keemasan ini anak akan sangat peka terhadap berbagai rangsangan dan pengaruh dari luar. Untuk itulah pola asuh yang baik amat menentukan untuk membentuk pribadi anak anda.
Disisi lain peran orangtua terhadap perkembangan fisik dan psikologis anak atau milestones agar dapat dilalui dengan baik, serta hasilnya maksimal untuk anak juga amat dibutuhkan. Para psikologis menyarankan para orang tua untuk senantiasa memberikan pendampingan yang sesuai untuk anak pada masa ini. Para orang tua diminta untuk bisa memposisikan diri, kapan mereka berfungsi sebagai orang tua, sahabat atau teman bermain. Ketiga peran tersebut amat dibutuhkan sesuai pada perkembangan usia anak. Selain itu, para orang tua juga harus serta merta pandai melakukan pengawasan. Kapan mengawasi dari jauh, dekat dan kapan saat memberikan kepercayaan pada anak, karena pada dasarnya tumbuh kembang pada setiap anak berbeda-beda.
Bagi anak yang bakatnya sudah muncul sejak dini, tentunya para orang tua harus bisa memberikan ruang pada anak untuk berkembang. Misalkan, saat mencoret-coret menjadi hobi si kecil maka berikan ruang dan waktu untuknya untuk bermain dan bereksplorasi dengan hobinya tersebut. Namun dalam tahap dan periode selanjutnya prestasi pada anak perlu diperhitungkan, karena pada usia 6 sampai dengan 12 tahun anak membutuhkan keberhasilan guna memupuk rasa percaya dirinya.
Tahap pertumbuhan anak tak hanya terjadi pada fisik dan motorik saja, tetapi juga psikisnya. Pertumbuhan psikis anak memang tidak akan terlihat secara kontras sebagaimana pada perubahan fisiknya, pertumbuhan psikis cenderung akan lebih dirasakan daripada dilihat. Seperti halnya anak akan lebih mandiri seiring dengan bertambahnya usia mereka. Anak yang mengalami pertumbuhan psikis akan cenderung lebih mandiri dan berhasrat untuk melakukan hal-hal yang bisa mereka kerjakan sendiri, seperti mulai tumbuhnya kesadaran membantu orang tuanya.
Namun disamping itu, kemandirian tersebut bisa jadi ditunjukan dengan cara lain seperti dengan semakin pintarnya anak berargumen dan berbicara, bahkan seringkali anak membantah perkataan orang tua atau malah sebaliknya menasehati orang tuanya, pada fase ini para orang tua tak jarang dibuat gregetan dan khawatir bila kebiasaan membantah ini berkelanjutan.
Sementara itu untuk menghadapi milestone pada perkembangan psikis anak, bila kasus yang dijumpai adalah pertumbuhan yang menjurus pada perilaku kemandirian anak seperti ia senang membereskan tempat tidur sendiri, menaruh mainan pada tempatnya, mampu mandi sendiri dan lain-lain. Berikanlah pujian-pujian saat anak berhasil melakukannya dengan baik. Hal tersebut adalah cara untuk memupuk rasa percaya dirinya. Karena dimasa keemasan ini anak akan sangat peka terhadap berbagai rangsangan dan pengaruh dari luar. Untuk itulah pola asuh yang baik amat menentukan untuk membentuk pribadi anak anda.

Menu Makanan Ibu—Bagi Perkembangan Gigi Sang Buah Hati Selama Dalam Kandungan

Diposting oleh Erwin Arianto di 23.17 0 komentar

Menu Makanan Ibu—Bagi Perkembangan Gigi Sang Buah Hati Selama Dalam Kandungan


Sudah bukan rahasia lagi jika perkembangan gigi bayi bermula sejak dalam masa kandungan, oleh karena itu dibutuhkan asupan gizi yang baik. Beberapa ibu bahkan mengadakan diet selama kehamilan ataupun mencoba menu makanan yang di sarankan oleh para ahli.
Namun tahukah Anda menu khusus yang turut menyempurnakan pertumbuhan gigi sang Buah Hati selama dalam kandungan?
Fosfor—tidak hanya dikenal dapat membantu pertumbuhan tulang dan gigi, mineral yang satu ini juga berperan penting bagi kontraksi otot, penggumpalan darah (proses yang mencegah terjadinya pendarahan/koagulasi). Selain itu fosfor juga membantu fungsi ginjal, konduksi saraf, memperbaiki sel dan berperan dalam menjaga detak jantung tetap normal.
Untuk dapat menikmati manfaat fosfor Anda dapat mengkonsumsi yoghurt, karena 1 cup nonfat yoghurt mengandung 385 mg fosfor dan pada saat Anda sedang mengandung dibutuhkan 700mg fosfor perhari-nya.
Jika Anda kurang menyukai rasa yoghurt yang sedikit asam, masih ada alternatif lainnya yaitu susu.
Namun nilai kandungan fosfor di dalamnya tidak sebesar yoghurt mengingat 1 cup susu bebas lemak mengandung 247mg fosfor.
Makanan lainnya yang juga mengandung fosfor adalah salmon, dada ayam dan kacang-kacangan.
Perlu diingat mineral yang satu ini tidak dapat bekerja sendiri, seringkali ia membutuhkan rekan sehingga tubuh dapat menyerapnya dengan sempurna. Oleh karena itu, Kalsium dan Vitamin D sangat dibutuhkan.
Kalsium—rekan kerja fosfor ini juga memiliki fungsi yang unik dalam pembentukan tulang dan gigi sang Buah Hati. Selain itu kalsium juga membantu pertumbuhan jantung, saraf dan otot yang sehat.
Konsumsi makanan yang mengandung kalsium tidak boleh terabaikan khususnya saat Anda berada dalam masa kehamilan, karena janin dalam kandungan Anda akan mengambilnya dari tulang Anda dan tentu suatu saat menjadi masalah bagi kesehatan Anda.
Tapi, Anda tak perlu khawatir konsumsi makanan yang mengandung kalsium menghindari resiko medis tersebut dan sebenarnya Anda hanya membutuhkan 1000 mg kalsium perharinya.
Darimana kalsium dapat Anda peroleh? Salah satu makanan yang tak asing lagi adalah yoghurt, mengkonsumsi 1 cup plain skim milk yoghurt dapat menyumbang 488 mg kalsium bagi tubuh. Pilihan lainnya sarden yang dipadatkan atau dikeringkan dengan tulangnya, keju cheddar dan Bayam
Vitamin D—ini membantu sang Buah Hati untuk menghindari pertumbuhan tulang yang abnormal dan bagi Anda sendiri juga dapat terhindar dari resiko komplikasi selama kehamilan.
Setidaknya dibutuhkan 4000 IU (International Unit) Vitamin D perharinya. Oleh karena itu, Anda dapat mulai mencoba beragam jenis ikan seperti; salmon, makarel dan tuna (3 once salmon yang dimasak mengandung 360 IU).
Protein—tidak hanya membantu pertumbuhan bayi, Asam Amino yang satu ini juga membantu tubuh sang Bunda guna mempersiapkan ASI bagi buah hatinya.
Konsumsi protein yang dibutuhkan hanya 70 g perharinya dan didapat dari kacang-kacangan, susu kacang dan dada ayam panggang. (1/2 dada ayam panggang tanpa kulit mengandung 27 g protein)
Merawat kesehatan gigi sang buah hati sejak masa kandungan tak kalah pentingnya dengan merawat gigi setelah mereka lahir dan ini menjadi moment luar biasa bagi sang bunda. Bukankah demikian?

Bantu Si Buah Hati agar Menjadi Anak yang Cerdas

Diposting oleh Erwin Arianto di 23.16 0 komentar
Tahu kah anda bahwa kecerdasan anak bukanlah faktor turunan genetis dari kedua orang tuanya? Kecerdasan buah hati tidak sepenuhnya ditentukan oleh faktor genetis yang sering disebut-sebut oleh sebagian masyarakat Indonesia. Faktor genetis hanya berperan sebesar 30-40% dan sisanya ialah berasal dari asupan makanan yang diberikan pada fase bayi sampai umur 2 tahun.

Pada saat tersebut pertumbuhan dan perkembangan otak bayi berada pada rentan optimal dan sering dibilang 'masa-masa emas' karena pada masa-masa itulah otak si buah hati sedang gencar memperbanyak sel-selnya dimana sel-sel tersebut nantinya akan menunjang kecerdasan, keterampilan dan mental dari anak tersebut. Pertumbuhan dan perkembangan sel-sel si buah hati tak lepas dari asupan makanan yang diberikan, sehingga ibu perlu memperhatikan apa-apa saja yang sebaiknya di makan oleh si buah hati agar pertumbuhan dan perkembangan otaknya dapat terjadi secara optimal. ASI merupakan asupan yang paling penting bagi perkembangan otak buah hati pada saat 6 bulan pertama kelahiran, setelahnya bayi harus diberikan zat gizi tambahan dari luar yang sering disebut Makanan Pendamping ASI (MP ASI). 

MP ASI buah hati jangan sembarang dipilih, harus yang memiliki zat gizi baik sehingga dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan si buah hati. Pertumbuhan dan perkembangan otak si buah hati sangat ditunjang oleh beberapa komponen zat gizi seperti karbohidrat, asam lemak, protein, dan berbagai vitamin. Komponen-komponen gizi tersebut harus terpenuhi karena masing-masing dari zat gizi tersebut memiliki fungsinya sendiri. Karbohidrat yang berasal dari nasi, jagung ataupun MP ASI dibutuhkan sebagai sumber energi untuk membentu sel-sel otak baru, sedangkan untuk lemak seperti pada ikan berfungsi sebagai bahan baku pembentuk sel-sel otak baru. Sebanyak 60% dari otak terbentuk dari lemak. Lemak yang digunakan ialah dari jenis asam lemak tidak jenuh seperti omega-3, EPA, dan DHA. 

Protein seperti pada telur berperan penting bagi terbentuknya neutrotransmitter, yaitu senyawa pengantar pesan dari sel otak satu ke sel otak yang lain. Kekurangan protein pada si kecil dapat menyebabkan otaknya tidak tumbuh optimal dan akan mengakibatkan gangguan motorik dan kecerdasan. Tak kalah penting dari zat gizi sebelumnya, vitamin juga berperan pertumbuhan dan perkembangan otak anak. Meski vitamin merupakan komponen mikro (sedikit dibutuhkan oleh tubuh) namun jika kekurangan vitamin dapat menimbulkan berbagai penyakit bagi si buah hati. Vitamin sendiri dalam pernanya dalam perkembangan otak sangat dibutuhkan untuk membantu fungsi kerja otak, menunjang kerja sistem imun dan sistem saraf pusat. 

Selain faktor-faktor zat gizi diatas, anak juga harus dibimbing oleh orang tua nya untuk melatih daya berfikir si anak dengan cara bermain dengan permainan yang dapat mengasah kecerdasannya. Dengan melakukan hal tersebut orang tua sudah memberi bekal kepada anak nya untuk menjadi anak yang cerdas setelah dewasa.

http://www.kompasiana.com/ratugita/bantu-si-buah-hati-agar-menjadi-anak-yang-cerdas_5520bb7ba333113f4646d659

SEKILAS TENTANG OBESITAS PADA BUAH HATI

Diposting oleh Erwin Arianto di 21.28 0 komentar

SEKILAS TENTANG OBESITAS PADA BUAH HATI

Obesitas disebut juga kegemukan atau kelebihan berat badan. Ketika buah hati terlihat gemuk (obes), kerap orangtua menjadi senang dan bahagia karena merasa bahwa buah hati tidak mengalami kesulitan makan dan mendapatkan gizi yang cukup. Seiring dengan pertambahan usia anak hingga remaja, berat badan tidak berkurang, tanda-tanda obesitas makin terlihat jelas dan akhirnya orangtua menyadari ada yang salah dengan kondisi ini. Nah, agar ini tidak terjadi, pahamilah obesitas sejak anak masih kecil.
 Cara mudah mengetahui anak mengalami obesitas adalah dengan melihat bentuk pipi yang tembem, dagu rangkap, leher tampak pendek, perut membuncit dan berlipat-lipat, payudara membesar, kedua tungkai umumnya berbentuk x, paha dalam saling menempel dan pada anak-laki-laki penis tampak kecil dan terbenam. Selain itu anak seringkali tidur mengorok, tidur tidak nyenyak karena sering terbangun pada malam hari, dan berkurangnya konsentrasi belajar di sekolah. Anak disebut obes jika berat badan menurut tinggi badan berada pada +3 danoverweight +2 menurut kriteria WHO 2006. Indeks massa tubuh pada anak obes usia dibawah 5 tahun berada diatas sama dengan +3 pada kurva WHO 2006 dan pada anak usia diatas sama dengan 5 tahun lebih dari +2 simpang baku pada kurva WHO 2007.1

Obesitas dapat terjadi pada siapa saja dan pada semua umur. Obesitas pada anak dapat dimulai sejak usia balita hingga remaja. Obesitas terjadi karena ketidakseimbangan antara asupan makanan berupa energi yang dihasilkan dengan energi yang dikeluarkan. Kelebihan energi yang ada akan disimpan dalam bentuk jaringan lemak diseluruh tubuh. Selain asupan makanan yang berlebihan, pengeluaran energi yang kurang disebabkan karena kurangnya aktifitas fisik, rendahnya metabolisme tubuh, dan rendahnya pemecahan jenis makanan tertentu seperti makanan yang banyak mengandung lemak dibandingkan makanan dari sumber karbohidrat dan protein. Asupan makanan yang berlebih merupakan penyebab utama obesitas (sering disebut sebagai obesitas primer atau nutrisional) dan sisanya sekitar 10% oleh karena kelainan hormon, sindrom atau kerusakan gen (obesitas sekunder atau non-nutrisional).
               
Dampak fisik obesitas pada anak dapat menyebabkan kesakitan, kematian dan mengenai seluruh organ. Penyakit kardiovaskular, hipertensi, stroke, diabetes, perlemakan hati, infeksi jamur dan kulit, gangguan panggul dan lutut, kista ovarium hingga gejala sesak atau asma, merupakan penyakit yang sering ditemui pada obesitas. Dampak psikososial anak menjadi minder, depresi karena bentuk tubuhnya, bau badan yang kurang sedap, kesulitan gerak dan berisiko tinggi mendapat perlakuan bully baik verbal maupun fisik di sekolah.
               
Cara mencegah anak menjadi obes adalah dengan menjaga pola hidup sehat sedari dini, meneruskan pemberian ASI, makanan yang seimbang gizi dan kalorinya, mengurangi camilan dan makanan manis, memperbanyak aktifitas fisik dengan berlari, bersepeda, berenang, senam dan permainan lain yang banyak menggunakan gerakan motorik atau aerobic, serta membatasi waktu menonton televisi dan penggunaan media elektronik hingga 1-2 jam/hari.2
               
Jika memang anak sudah menderita obes, maka berbagai hal berikut ini perlu dilakukan agar berat badannya dapat menjadi ideal kembali:
  • Menerapkan pola makan yang sehat dan gizi seimbang
  • Menggantikan camilan tinggi kalori dengan buah-buahan segar dan air piutih diantara jadwal makanan utama dan camilan
  • Memperbanyak aktifitas fisik, mengurangi bermain permainan di komputer atau menonton televisi dan modifikasi perilaku orangtua sebagai panutan
  • Motivasi buah hati untuk menurunkan berat badannya dengan pola hidup sehat
  • Beri target untuk menurunkan berat badan 0,5 kg dalam seminggu atau turun mencapai 20% diatas berat badan ideal atau cukup dipertahankan karena pertumbuhan linier (tinggi badan) masih berlangsung
  • Ajak anak banyak berjalan kaki dan berolahraga bersama
  • Ajak anak mengkonsumsi makanan sehat. Pilih jenis makanan sehat yang disukai dan dapat diterima anak serta memperbanyak asupan berupa sayur mayor dan buah-buahan. Serat akan cepat mengenyangkan, mengurangi rasa lapar dan meningkatkan pemecahan lemak. Panduan makanan berupa traffic light dietdapat diterapkan.3  Buah dan sayur termasuk green food pada traffic light diet yaitu dapat dikonsumsi setiap hari, tinggi vitamin, mineral dan serat. Green food lainnya mengandung rendah lemak, rendah gula dan garam berupa daging tanpa lemak, ikan, kacang-kacangan, roti gandum, susu rendah lemak dan air. Yellow food/makanan yang boleh dikonsumsi dalam porsi kecil, tetapi tidak dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari yaitu daging olahan rendah lemak dan garam, produk roti dan sereal olahan, susu tinggi lemak, kue dan biskuit rendah lemak dan gula. Red food adalah makanan yang boleh dikonsumsi 1x/minggu yaitu makanan yang mengandung rendah vitamin dan mineral tetapi tinggi kalori, lemak jenuh, gula dan garam, berupa gorengan, daging olahan tinggi lemak, kue, minuman manis dan coklat.3
  • Beri dorongan dan pujian terhadap setiap keberhasilan anak dalam perilaku sehat yang berhasil dilakukannya
  • Libatkan juga anggota keluarga yang lain serta guru dan teman di sekolah untuk menghilangkan obesitas.

Bila memang anak mengalami obesitas, sebaiknya kunjungi dokter anak anda, konsultasikan masalah nutrisi, aktifitas fisik, dan dampak psikis yang terjadi. Dokter anak akan memberi panduan makanan dan perhitungan kalori yang sesuai serta aktifitas fisik yang disarankan. Terapi obat maupun bedah (gastric binding) hanya diberikan pada kondisi khusus dan keputusan tersebut harus dilakukan dengan hati-hati karena prinsip penanganan obesitas pada anak bukanlah obat maupun terapi bedah. Terapi ini hanya dapat diberikan pada anak dan remaja obes yang telah berusia diatas sama dengan 13 tahun untuk anak perempuan dan diatas sama dengan 15 tahun untuk anak laki-laki, mengalami komplikasi obesitas yang berat dan tidak memberikan respon yang baik terhadap pemberian pola makan, aktifitas fisik dan perubahan perilaku yang benar.

Kepustakaan
  1. Sjarif DR. Obesitas anak dan remaja. Dlaam: Sjarif DR, Lestari ED, Mexitalia M, Nasar SS, penyunting. Buku Ajar Nutrisi Pediatrik dan Penyakit Metabolik. Edisi ke-1. Jakarta: BP IDAI; 2011.h.230-41.
  2. Rekomendai Ikatan Dokter ANak Indonesia. Diagnosis, tatalaksana dan pencegahan obesitas pada anak dan remaja. Dalam: Sjarif DR, Gultom LC, Hendarto A, Lestari ED, Sidharta IGL, Mexitalia M, penyunting. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Edisi ke-1, 2014.
  3. Traffic light eating. http://www.drsearswellnessinstitute.org. Diakses pada tanggal 17 Maret 2016.
       
       Penulis     : Dr. Fransiska Farah,SpA,MKes
       Reviewer  : Dr.Titis Prawitasari,Sp.A(K)
       Ikatan Dokter Anak Indonesia

Cara menjaga kesehatan anak agar tidak mudah sakit

Diposting oleh Erwin Arianto di 21.26 0 komentar

Cara menjaga kesehatan Anak agar tidak mudah sakit

ahmad habibi-,Cara menjaga kesehatan anak agar tidak mudah sakit

assalamualaikum.

anak atau buah hati adalah titipan dari allah swt dan kita wajib merawatnya termasuk merawat kesehatan badanya.Apalagi saat musim pancaroba saat ini dimana keaadaan sangat tidak menentu yang memicu perkembangan yang sangat cepat pada bibit-bibit penyakit yang berbahaya untuk kesehatan anak kita. apakah anda mau buah hati anda jatuh sakit? pasti tidak mau,maka dari itu baca terus artikel ini sampa selesai agar anak anda tidak jatuh sakit.

Cara menjaga kesehatan anak agar tidak mudah sakit



menjaga kesehatan buah hati kita memang sangatlah penting karena anak kita adalah penerus bangsa dan agama yang akan menjadi pemimpin bangsa kelak.cara mudah menjaga kesehatan anak yaitu :

A. Pola makan
pola makan yang di maksud adalah kebutuhan nutrisi,vitamin dan lainya tercukupi dengan makanan 4 sehat 5 sempurna.selain itu porsi makanan setiap harinya harus pas atau ideal maksudnya jangan berlebihan atau kurang maka dari itu harus pas.
B. menjaga kebersihannya
dalam keadaan kotor kuman dan bibit penyakit cepat berkembang biak,Maka dari itu anda sebagai orang tua WAJIB menjaga kebersihannya seperti :
1. menjaga kebersihan dan kesehatan giginya.
2. menjaga kebersihan kuku dan anggota tubh yang lainya.
3. menjaga kebersihan pakaiannya.

C. istirahat yang cukup
istirahat adalah proses untuk meringankan beban otak, selain itu juga pertumbuhan tubuh anak juga terjadi pada waktu beristirahat. tidur 8 jam sehari sudah cukup untuk anak.
D. cepat bertindak
cepat bertindak maksudnya anda harus cepat menanganinya jika anak anda mengelamin gejala seperti sakit kepala,batuk,demam atau penyakit lainya agar tidak terlambat.
mengajari anak untuk hidup sehat itu mudah jika anda tau caranya. dengan mengajari anak untuk selalu menjaga kebersihan seperti cuci tangan sebelum makan atau yang lainya,insyaallah anak anda bisa terjaga dan kebal terhadap berbagai penyakit terutama saat musim pancaroba saat ini. semoga artikel dengan judul Cara menjaga kesehatan anak agar tidak mudah sakit bisa bermanfaat untuk anda terutama untuk buah hati anda sebagai calon penerus bangsa dan agama.amien
wassalamualaikum
http://www.beritahu.me/2013/07/cara-menjaga-kesehatan-anak-agar-tidak.html
 

Info Ibu, Bayi & Keluarga Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea