Senin, 30 Maret 2009

Kenali Kanker Payudara

Diposting oleh Erwin Arianto di 02.12 0 komentar
anker payudara adalah kanker pada jaringan payudara. Ini adalah jenis kanker paling umum yang diderita kaum wanita. Kaum pria juga dapat terserang kanker payudara, walaupun kemungkinannya lebih kecil dari 1 di antara 1000. Pengobatan yang paling lazim adalah dengan pembedahan dan jika perlu dilanjutkan dengan kemoterapi maupun radiasi.

1.1. Definisi 1.1.1. Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali. (http://www.mediasehat.com/utama07.php) 1.1.2. Kanker payudara (Carcinoma mammae) adalah suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma. Penyakit ini oleh Word Health Organization (WHO) dimasukkan ke dalam International Classification of Diseases (ICD) dengan kode nomor 17

.2. Patofisiologi 1.2.1. Transformasi Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi. 1.2.1.1. pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar matahari. tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen.


kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen. bahkan gangguan fisik menahunpun bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan. 1.2.1.2. pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi. karena itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen). 1.2.2. Stadium Stadium penyakit kanker adalah suatu keadaan dari hasil penilaian dokter saat mendiagnosis suatu penyakit kanker yang diderita pasiennya, sudah sejauh manakah tingkat penyebaran kanker tersebut baik ke organ atau jaringan sekitar maupun penyebaran ketempat jauh Stadium hanya dikenal pada tumor ganas atau kanker dan tidak ada pada tumor jinak. Untuk menentukan suatu stadium, harus dilakukan pemeriksaan klinis dan ditunjang dengan pemeriksaan penunjang lainnya yaitu histopatologi atau PA, rontgen , USG, dan bila memungkinkan dengan CT Scan, scintigrafi dll. Banyak sekali cara untuk menentukan stadium, namun yang paling banyak dianut saat ini adalah stadium kanker berdasarkan klasifikasi sistim TNM yang direkomendasikan oleh UICC(International Union Against Cancer dari WHO atau World Health Organization) / AJCC(American Joint Committee On cancer yang disponsori oleh American Cancer Society dan American College of Surgeons). 1.2.2.1. Pada sistim TNM dinilai tiga faktor utama yaitu "T" yaitu Tumor size atau ukuran tumor , "N" yaitu Node atau kelenjar getah bening regional dan "M" yaitu metastasis atau penyebaran jauh. Ketiga faktor T,N,M dinilai baik secara klinis sebelum dilakukan operasi , juga sesudah operasi dan dilakukan pemeriksaan histopatologi (PA) . Pada kanker payudara, penilaian TNM sebagai berikut :

• T (Tumor size), ukuran tumor :

T 0 : tidak ditemukan tumor primer
T 1 : ukuran tumor diameter 2 cm atau kurang
T 2 : ukuran tumor diameter antara 2-5 cm
T 3 : ukuran tumor diameter > 5 cm
T 4 : ukuran tumor berapa saja, tetapi sudah ada penyebaran ke kulit atau dinding dada atau pada keduanya , dapat berupa borok, edema atau bengkak, kulit payudara kemerahan atau ada benjolan kecil di kulit di luar tumor utama
• N (Node), kelenjar getah bening regional (kgb) :

N 0 : tidak terdapat metastasis pada kgb regional di ketiak / aksilla
N 1 : ada metastasis ke kgb aksilla yang masih dapat digerakkan
N 2 : ada metastasis ke kgb aksilla yang sulit digerakkan
N 3 : ada metastasis ke kgb di atas tulang selangka (supraclavicula) atau pada kgb di mammary interna di dekat tulang sternum
• M (Metastasis) , penyebaran jauh :

M x : metastasis jauh belum dapat dinilai
M 0 : tidak terdapat metastasis jauh
M 1 : terdapat metastasis jauh
1.2.2.2. Setelah masing-masing faktot T,.N,M didapatkan, ketiga faktor tersebut kemudian digabung dan didapatkan stadium kanker sebagai berikut :

Stadium 0 : T0 N0 M0
Stadium 1 : T1 N0 M0
Stadium II A : T0 N1 M0 / T1 N1 M0 / T2 N0 M0
Stadium II B : T2 N1 M0 / T3 N0 M0
Stadium III A : T0 N2 M0 / T1 N2 M0 / T2 N2 M0 / T3 N1 M0 / T2 N2 M0
Stadium III B : T4 N0 M0 / T4 N1 M0 / T4 N2 M0
Stadium III C : Tiap T N3 M0
Stadium IV : Tiap T-Tiap N -M1

1.3. Gejala Klinis Gejala klinis kanker payudara dapat berupa • benjolan pada payudara Umumnya berupa benjolan yang tidak nyeri pada payudara. Benjolan itu mula-mula kecil, makin lama makin besar, lalu melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau pada puting susu. • erosi atau eksema puting susu Kulit atau puting susu tadi menjadi tertarik ke dalam (retraksi), berwarna merah muda atau kecoklat-coklatan sampai menjadi oedema hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk (peau d'orange), mengkerut, atau timbul borok (ulkus) pada payudara. Borok itu makin lama makin besar dan mendalam sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara, sering berbau busuk, dan mudah berdarah. • pendarahan pada puting susu. • Rasa sakit atau nyeri pada umumnya baru timbul kalau tumor sudah besar, sudah timbul borok, atau kalau sudah ada metastase ke tulang-tulang. • Kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, bengkak (edema) pada lengan, dan penyebaran kanker ke seluruh tubuh (Handoyo, 1990). Kanker payudara lanjut sangat mudah dikenali dengan mengetahui kriteria operbilitas Heagensen sebagai berikut: • terdapat edema luas pada kulit payudara (lebih 1/3 luas kulit payudara); • adanya nodul satelit pada kulit payudara; • kanker payudara jenis mastitis karsinimatosa; • terdapat model parasternal; • terdapat nodul supraklavikula; • adanya edema lengan; • adanya metastase jauh; • serta terdapat dua dari tanda-tanda locally advanced, yaitu ulserasi kulit, edema kulit, kulit terfiksasi pada dinding toraks, kelenjar getah bening aksila berdiameter lebih 2,5 cm, dan kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain

1.4. Faktor Resiko Menurut Moningkey dan KodimPenyebab spesifik kanker payudara masih belum diketahui, tetapi terdapat banyak faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker payudara diantaranya: 1.4.1. Faktor reproduksi Karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan risiko terjadinya kanker payudara adalah nuliparitas, menarche pada umur muda, menopause pada umur lebih tua, dan kehamilan pertama pada umur tua. Risiko utama kanker payudara adalah bertambahnya umur. Diperkirakan, periode antara terjadinya haid pertama dengan umur saat kehamilan pertama merupakan window of initiation perkembangan kanker payudara. Secara anatomi dan fungsional, payudara akan mengalami atrofi dengan bertambahnya umur. Kurang dari 25% kanker payudara terjadi pada masa sebelum menopause sehingga diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi jauh sebelum terjadinya perubahan klinis. 1.4.2. Penggunaan hormon Hormon eksogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara. Laporan dari Harvard School of Public Health menyatakan bahwa terdapat peningkatan kanker payudara yang bermakna pada para pengguna terapi estrogen replacement. Suatu metaanalisis menyatakan bahwa walaupun tidak terdapat risiko kanker payudara pada pengguna kontrasepsi oral, wanita yang menggunakan obat ini untuk waktu yang lama mempunyai risiko tinggi untuk mengalami kanker ini sebelum menopause. 1.4.3. Penyakit fibrokistik Pada wanita dengan adenosis, fibroadenoma, dan fibrosis, tidak ada peningkatan risiko terjadinya kanker payudara. Pada hiperplasis dan papiloma, risiko sedikit meningkat 1,5 sampai 2 kali. Sedangkan pada hiperplasia atipik, risiko meningkat hingga 5 kali. 1.4.4. Obesitas Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh dengan kanker payudara pada wanita pasca menopause. Variasi terhadap kekerapan kanker ini di negara-negara Barat dan bukan Barat serta perubahan kekerapan sesudah migrasi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh diet terhadap terjadinya keganasan ini. 1.4.5. Konsumsi lemak Konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu faktor risiko terjadinya kanker payudara. Willet dkk., melakukan studi prospektif selama 8 tahun tentang konsumsi lemak dan serat dalam hubungannya dengan risiko kanker payudara pada wanita umur 34 sampai 59 tahun. 1.4.6. Radiasi Eksposur dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas meningkatkan terjadinya risiko kanker payudara. Dari beberapa penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa risiko kanker radiasi berhubungan secara linier dengan dosis dan umur saat terjadinya eksposur. 1.4.7. Riwayat keluarga dan faktor genetik Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat penderita yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker payudara. Terdapat peningkatan risiko keganasan ini pada wanita yang keluarganya menderita kanker payudara. Pada studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan dengan gen tertentu. Apabila terdapat BRCA 1, yaitu suatu gen suseptibilitas kanker payudara, probabilitas untuk terjadi kanker payudara sebesar 60% pada umur 50 tahun dan sebesar 85% pada umur 70 tahun.

1.5. Pengobatan Kanker Ada beberapa pengobatan kanker payudara yang penerapannya banyak tergantung pada stadium klinik penyakit (Tjindarbumi, 1994), yaitu: 1.5.1. Mastektomi Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara. Ada 3 jenis mastektomi (Hirshaut & Pressman, 1992): 1.5.1.1. Modified Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan di sekitar ketiak. 1.5.1.2. Total (Simple) Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara saja, tetapi bukan kelenjar di ketiak. 1.5.1.3. Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara. Biasanya disebut lumpectomy, yaitu pengangkatan hanya pada jaringan yang mengandung sel kanker, bukan seluruh payudara. Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian radioterapi. Biasanya lumpectomy direkomendasikan pada pasien yang besar tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir payudara. 1.5.2. Penyinaran/radiasi Yang dimaksud radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi (Denton, 1996). Efek pengobatan ini tubuh menjadi lemah, nafsu makan berkurang, warna kulit di sekitar payudara menjadi hitam, serta Hb dan leukosit cenderung menurun sebagai akibat dari radiasi. 1.5.3. Kemoterapi Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker. Tidak hanya sel kanker pada payudara, tapi juga di seluruh tubuh (Denton, 1996). Efek dari kemoterapi adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi.

1.6. Strategi Pencegahan Pada prinsipnya, strategi pencegahan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu pencegahan pada lingkungan, pada pejamu, dan milestone. Hampir setiap epidemiolog sepakat bahwa pencegahan yang paling efektif bagi kejadian penyakit tidak menular adalah promosi kesehatan dan deteksi dini. Begitu pula pada kanker payudara, pencegahan yang dilakukan antara lain berupa: 1.6.1. Pencegahan primer Pencegahan primer pada kanker payudara merupakan salah satu bentuk promosi kesehatan karena dilakukan pada orang yang "sehat" melalui upaya menghindarkan diri dari keterpaparan pada berbagai faktor risiko dan melaksanakan pola hidup sehat. 1.6.2. Pencegahan sekunder Pencegahan sekunder dilakukan terhadap individu yang memiliki risiko untuk terkena kanker payudara. Setiap wanita yang normal dan memiliki siklus haid normal merupakan populasi at risk dari kanker payudara. Pencegahan sekunder dilakukan dengan melakukan deteksi dini. Beberapa metode deteksi dini terus mengalami perkembangan. Skrining melalui mammografi diklaim memiliki akurasi 90% dari semua penderita kanker payudara, tetapi keterpaparan terus-menerus pada mammografi pada wanita yang sehat merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kanker payudara. Karena itu, skrining dengan mammografi tetap dapat dilaksanakan dengan beberapa pertimbangan antara lain: • Wanita yang sudah mencapai usia 40 tahun dianjurkan melakukan cancer risk assessement survey. • Pada wanita dengan faktor risiko mendapat rujukan untuk dilakukan mammografi setiap tahun. • Wanita normal mendapat rujukan mammografi setiap 2 tahun sampai mencapai usia 50 tahun. Foster dan Constanta menemukan bahwa kematian oleh kanker payudara lebih sedikit pada wanita yang melakukan pemeriksaan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) dibandingkan yang tidak. Walaupun sensitivitas SADARI untuk mendeteksi kanker payudara hanya 26%, bila dikombinasikan dengan mammografi maka sensitivitas mendeteksi secara dini menjadi 75%. 1.6.3. Pencegahan Tertier Pencegahan tertier biasanya diarahkan pada individu yang telah positif menderita kanker payudara. Penanganan yang tepat penderita kanker payudara sesuai dengan stadiumnya akan dapat mengurangi kecatatan dan memperpanjang harapan hidup penderita. Pencegahan tertier ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup penderita serta mencegah komplikasi penyakit dan meneruskan pengobatan. Tindakan pengobatan dapat berupa operasi walaupun tidak berpengaruh banyak terhadap ketahanan hidup penderita. Bila kanker telah jauh bermetastasis, dilakukan tindakan kemoterapi dengan sitostatika. Pada stadium tertentu, pengobatan diberikan hanya berupa simptomatik dan dianjurkan untuk mencari pengobatan alternatif.(Wikipedia-indonesia)

Cegah Infeksi Jamur Pada Organ Kewanitaan

Diposting oleh Erwin Arianto di 02.08 0 komentar
Infeksi vagina masih menjadi gangguan yang sering dikeluhkan oleh kaum wanita. Bagaimana sebenarnya mencegah agar berbagai jenis infeksi vagina tidak terjadi?Setidaknya ada beberapa jenis infeksi yang terjadi pada vagina, yakni Bacterial vaginsis, Trichomonas, dan Candisiasis. Bacterial vaginosis merupakan ganggunan vagina yang serig terjadi ditandai dengan keputihan dan bau tak sedap. Hal ini disebabkan oleh lactobacillus menurun, bakteri pathogen (penyebab infeksi) meningkat, dan pH vagina meningkat. Prevelansi infeksi vagina ini dialami 25-50% wanita.Beberapa gejala bacterial vaginosis diantaranya; lender vagina sedikit, homogen, putih keabu-abuan, dan berbau amis. Gejala lainnya adalah tikda banyak terjadi iritasi. Gangguan ini berisiko; kelahiran premature, kadang-kadang menyebabkan radang panggul, dan kehamilan di luar rahim.

Jenis infeksi lainnya adalah Trichomoniasis, disebabkan oleh parasit Trichomonas. Gangguan ini merupakan penyakit menular seksual. Infeksi ini sering bersamaan dengan Bacterial vaginosis. Gejalanya memburuk setelah menstruasi. 70% laki-laki tertular setelah berhubungan dengan wanita yang terinfeksi Trichomonas. Prevalensi infeksi ini dialami 20-40% wanita.

Sementara Candidiasis merupakan infeksi vagina yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Gejala infeksi ini antara lain; gatal, lendir vagina berbentuk seperti kepala susu, dan berbau. Gejala lainnya adalah; nyeri vagina, rasa terbakar pada vulva (bagian luar vagina), nyeri senggama, dan nyeri berkemih. Prevalensi infeksi ini dialami 5-15% wanita.Menyeimbangkan Ekosistem VaginaMenjaga keseimbangan ekosistem vagina adalah cara paling ampuh mencegah timbulnya infeksi. Ekosistem vagina adalah lingkaran kehidupan yang ada pada vagina yang dipengaruhi oleh dua unsur utama yaitu estrogen dan bakteri Laktobcillus (bakteri baik). Estrogen menentukan jumlah atau kadar glikogen (zat gula sebagai simpanan energi dalam sel tubuh manusia) di dalam sel epitel vagina. Glikogen juga merupakan nutrisi dan laktobasilus yang akan dimetabolisme untuk pertumbuhannya.Sisa metabolisme tersebut adalah asam laktat, yang menentukan suasana asam di dalam vagina, dengan kisaran pH 3,8 – 4,2. Dengan tingkat keasaman tersebut, Laktobacillus akan subur dan bakteri pathogen akan mati. Dengan begitu, infeksi pun dapat dicegah

Kista Ovarium

Diposting oleh Erwin Arianto di 02.05 0 komentar
Kista Ovarium
Apakah kista ovarium itu?
Kista adalah kantong berisi cairan, kista seperti balon berisi air, dapat tumbuh di mana saja dan jenisnya bermacam-macam. Kista yang berada di dalam atau permukaan ovarium (indung telur) disebut kista ovarium atau tumor ovarium.
Kista ovarium sering terjadi pada wanita di masa reproduksinya. Sebagian besar kista terbentuk karena perubahan kadar hormon yang terjadi selama siklus haid, produksi dan pelepasan sel telur dari ovarium.
Gejala-gejala
Sebagian besar kista ovarium tidak menimbulkan gejala, atau hanya sedikit nyeri yang tidak berbahaya. Tetapi adapula kista yang berkembang menjadi besar dan menimpulkan nyeri yang tajam. Pemastian penyakit tidak bisa dilihat dari gejala-gejala saja karena mungkin gejalanya mirip dengan keadaan lain seperti endometriosis, radang panggul, kehamilan ektopik (di luar rahim) atau kanker ovarium.
Meski demikian, penting untuk memperhatikan setiap gejala atau perubahan ditubuh Anda untuk mengetahui gejala mana yang serius. Gejala-gejala berikut mungkin muncul bila Anda mempunyai kista ovarium:

* Perut terasa penuh, berat, kembung
* Tekanan pada dubur dan kandung kemih (sulit buang air kecil)
* Haid tidak teratur

* Nyeri panggul yang menetap atau kambuhan yang dapat menyebar ke punggung bawah dan paha.
* Nyeri sanggama
* Mual, ingin muntah, atau pengerasan payudara mirip seperti pada saat hamil.

Gejala-gejala berikut memberikan petunjuk diperlukan penanganan kesehatan segera:

* Nyeri perut yang tajam dan tiba-tiba
* Nyeri bersamaan dengan demam
* Rasa ingin muntah.


Jenis-jenis kista ovarium

1. Kista fungsional
Kista yang terbentuk dari jaringan yang berubah pada saat fungsi normal haid. Kista normal ini akan mengecil dan menghilang dengan sendirinya dalam kurun 2-3 siklus haid. Terdapat 2 macam kista fungsional: kista folikular dan kista korpus luteum.
* Kista folikular
Folikel sebagai penyimpan sel telur akan mengeluarkan sel telur pada saat ovulasi bilamana ada rangsangan LH (Luteinizing Hormone). Pengeluaran hormon ini diatur oleh kelenjar hipofisis di otak. Bilamana semuanya berjalan lancar, sel telur akan dilepaskan dan mulai perjalannya ke saluran telur (tuba falloppi) untuk dibuahi. Kista folikuler terbentuk jika lonjakan LH tidak terjadi dan reaksi rantai ovulasi tidak dimulai, sehingga folikel tidak pecah atau melepaskan sel telur, dan bahkan folikel tumbuh terus hingga menjadi sebuah kista. Kista folikuler biasanya tidak berbahaya, jarang menimbulkan nyeri dan sering hilang dengan sendirinya antara 2-3 siklus haid.
Kista Ovarium - Bunda Labibahs Kista Ovarium - Bunda Labibahs
* Kista korpus luteum
Bilamana lonjakan LH terjadi dan sel telur dilepaskan, rantai peristiwa lain dimulai. Folikel kemudian bereaksi terhadap LH dengan menghasilkan hormon estrogen dan progesteron dalam jumlah besar sebagai persiapan untuk pembuahan. Perubahan dalam folikel ini disebut korpus luteum. Tetapi, kadangkala setelah sel telur dilepaskan, lubang keluarnya tertutup dan jaringan-jaringan mengumpul di dalamnya, menyebabkan korpus luteum membesar dan menjadi kista. Meski kista ini biasanya hilang dengan sendiri dalam beberapa minggu, tetapi kista ini dapat tumbuh hingga 4 inchi (10 cm) diameternya dan berpotensi untuk berdarah dengan sendirinya atau mendesak ovarium yang menyebabkan nyeri panggul atau perut. Jika kista ini berisi darah, kista dapat pecah dan menyebabkan perdarahan internal dan nyeri tajam yang tiba-tiba.

Kista Ovarium - Bunda Labibahs
2. Kista dermoid
Kista ovarium yang berisi ragam jenis jaringan misal rambut, kuku, kulit, gigi dan lainnya. Kista ini dapat terjadi sejak masih kecil, bahkan mungkin sudah dibawa dalam kandungan ibunya. Kista ini biasanya kering dan tidak menimbulkan gejala, tetapi dapat menjadi besar dan menimbulkan nyeri.
3. Kista endometriosis
Kista yang terbentuk dari jaringan endometriosis (jaringan mirip dengan selaput dinding rahim yang tumbuh di luar rahim) menempel di ovarium dan berkembang menjadi kista. Kista ini sering disebut juga sebagai kista coklat endometriosis karena berisi darah coklat-kemerahan. Kista ini berhubungan dengan penyakit endometriosis yang menimbulkan nyeri haid dan nyeri sanggama.
Kista Ovarium - Bunda Labibahs
4. Kistadenoma
Kista yang berkembang dari sel-sel pada lapisan luar permukaan ovarium, biasanya bersifat jinak. Kistasenoma dapat tumbuh menjadi besar dan mengganggu organ perut lainnya dan menimbulkan nyeri.
Kista Ovarium - Bunda Labibahs Kista Ovarium - Bunda Labibahs
5. Polikistik ovarium
Ovarium berisi banyak kista yang terbentuk dari bangunan kista folikel yang menyebabkan ovarium menebal. Ini berhubungan dengan penyakit sindrom polikistik ovarium yang disebabkan oleh gangguan hormonal, terutama hormon androgen yang berlebihan. Kista ini membuat ovarium membesar dan menciptakan lapisan luar tebal yang dapat menghalangi terjadinya ovulasi, sehingga sering menimbulkan masalah infertilitas.

Pemeriksaan dan diagnosis
Pemastian diagnosis untuk kista ovarium dapat dilakukan dengan pemeriksaan:

1. Ultrasonografi (USG)
Tindakan ini tidak menyakitkan, alat peraba (transducer) digunakan untuk mengirim dan menerima gelombang suara frekuensi tinggi (ultrasound) yang menembus bagian panggul, dan menampilkan gambaran rahim dan ovarium di layar monitor. Gambaran ini dapat dicetak dan dianalisis oleh dokter untuk memastikan keberadaan kista, membantu mengenali lokasinya dan menentukan apakah isi kista cairan atau padat. Kista berisi cairan cenderung lebih jinak, kista berisi material padat memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
2. Laparoskopi

Dengan laparoskopi (alat teropong ringan dan tipis dimasukkan melalui pembedahan kecil di bawah pusar) dokter dapat melihat ovarium, menghisap cairan dari kista atau mengambil bahan percontoh untuk biopsi.
Penyulit (komplikasi)
Kista ovarium tidak berbahaya selama kondisi jinak, tetapi kista dapat membesar yang menyebabkan nyeri di bagian perut. Pada beberapa kasus penyakit ini dapat menggangu produksi hormon-hormon dari ovarium dan menghasilkan perdarahan iregular dari vagina dan peningkatan rambut tubuh. Jika kista atau tumor membesar dan menekan kandung kemih, Anda akan berkemih lebih sering karena kapasitas kandung kemih berkurang. Kista ovarium dapat berbahaya bilamana kista berubah menjadi ganas, karena itu semua kista harus diperiksa oleh dokter. Pengobatan
Pengobatan yang dilakukan bergantung pada umur, jenis dan ukuran kista dan gejala-gejala yang diderita. Beberapa pilihan pengobatan yang mungkin disarankan:

1. Pendekatan “wait and see”
Jika wanita usia reproduksi yang masih ingin hamil, berovulasi teratur, tanpa gejala, dan hasil USG menunjukkan kista berisi cairan, dokter tidak memberikan pengobatan apapun dan menyarankan untuk pemeriksaan USG ulangan secara periodik (selang 2-3 siklus haid) untuk melihat apakah ukuran kista membesar. Pendekatan ini juga menjadi pilihan bagi wanita pascamenopause jika kista berisi cairan dan diameternya kurang dari 5 cm.
2. Pil kontrasepsi
Jika terdapat kista fungsional, pil kontrasepsi yang digunakan untuk mengecilkan ukuran kista. Pemakaian pil kontrasepsi juga mengurangi peluang pertumbuhan kista.
3. Pembedahan
Jika kista besar (diameter > 5 cm), padat, tumbuh atau tetap selama 2-3 siklus haid, atau kista yang berbentuk iregular, menyebabkan nyeri atau gejala-gejala berat, maka kista dapat dihilangkan dengan pembedahan. Jika kista tersebut bukan kanker, dapat dilakukan tindakan miomektomi untuk menghilangkan kista dengan ovarium masih pada tempatnya. Jika kista tersebut merupakan kanker, dokter akan menyarankan tindakan histerektomi untuk pengangkatan ovarium.


Pertanyaan-jawaban

1. Apa penyakit kista ini hanya menyerang kaum wanita saja?
Kalau kista indung telur memang hanya menyerang wanita saja karena pria tidak mempunyai indung telur, tetapi kista bisa dikulit atau dimana saja dan itu dokter kulit yang akan menanganinya.

2. Apa penyebab penyakit ini?
Penyebabnya sangat beragam. Bisa saja dari sejak kecil/lahir sudah berbakat ke arah penyakit ini, misal ada yang berisi rambut, kuku, lemak atau yang lain, kista ini disebut kista dermoid dan sudah dibawa sejak dalam kandungan ibunya. Ada yang kemudian tumbuh belakangan seperti kista endometriosis yang merupakan gangguan hormonal dan gangguan kekebalan tubuh. Ada juga yang berisi nanah disebut kista abses disebabkan karena radang atau infeksi. Bisa juga karena perubahan sel tubuh, isinya seperti ingus atau cairan bening disebut kista mesinosum atau serosum. Jadi penyebabnya banyak sekali.

3. Secara lebih spesifik mengenai penyebab penyakit ini, apa mungkin dapat karena makanan?
Untuk kista endometriosis bisa terpengaruh oleh pola makan, kalau makan banyak lemak yang susah dipecah oleh tubuh dapat berlanjut dengan gangguan hormon sehingga menimbulkan kista endometriosis. Atau pola makan yang tidak teratur atau sering jajan bisa juga menimbulkan kista endometriosis.

4. Terbatas atau tidak usia berapa bisa terserang penyakit ini?
Tidak ada batasan, begitu bayi lahir sampai umur tua setiap saat bisa terkena kista, tergantung jenisnya. Semakin dini terkenanya makin besar kemungkinan menjadi ganas.

5. Apa tanda-tanda kista bisa dilihat dari luar tanpa bantuan USG, dan apa saja tanda-tanda awalnya?
Gejala-gejala awalnya sangat beragam. Untuk kista endometriosis gejalanya nyeri haid, nyeri buang air besar, dan bila sudah menikah nyeri saat berhubungan. Untuk kista yang lain gejalanya seperti rasa penuh diperut, kembung, susah buang air besar, rasa mual, sering buang angin. Kalau kista sudah membesar, perut juga membesar seperti wanita hamil berisi cairan di rongga perut. Kalau kista masih kecil, agak susah diraba/terlihat dari luar maka perlu alat bantu seperti dengan USG.

6. Kalau tanda-tanda awal itu tidak kita perhatikan atau kita remehkan apa akibatnya?
Kadang-kadang sudah stadium lanjut baru ditangani dan ini biasanya hasilnya kurang memuaskan.

7. Jenis kista yang mana yang paling berbahaya?
Berbahaya kalau kista menjadi ganas, kalau tidak menjadi ganas tidak berbahaya. Selama kondisi jinak tidak perlu takut karena bisa diobati secara operasi atau dengan obat-obatan. Kalau kista menjadi ganas, penanganannya lebih radikal dengan kistanya harus diangkat dan diberi obat-obat anti kanker.

8. Apakah kista bisa membuat susah hamil, berapa persenkah kemungkinan bisa hamil? Bila bisa hamil bagaimana pengaruhnya pada kesehatan ibu dan janin?
* Tergantung jenisnya dan apa indung telurnya terkena dua-duanya atau tidak, kalau hanya satu indung telur yang terkena kista dan satu lagi tidak maka selalu ada kemungkinan untuk bisa hamil. Dan kista tidak selalu otomatis mengganggu kehamilan tergantung jenis dan besarnya. Kista tidak selalu membesar selama hamil, ada jenis kista yang bisa membesar selama hamil dan ada yang tidak ikut membesar selama hamil namanya kista endometriosis, malahan kista ini statis (berhenti tumbuh) bila sedang hamil. Ada jenis lain yaitu mesinosum (serosum) ikut membesar pada masa hamil, ini kadang-kadang membuat keguguran karena besarnya kista mengganggu kehamilan.
* Faktor kesehatan ibu dan janin tidak akan terganggu kecuali kistanya jenis ganas.


9. Apa ada faktor turunan yang berpengaruh pada penyakit ini?
Secara langsung tidak, tetapi ada yang dikenal sebagai faktor familiar, artinya dalam satu keluarga ada kecenderungan untuk bisa terkena pada beberapa orang, contohnya pada jenis kista endometriosis yang dapat disebabkan pola hidup/pola makan, misal sejak kecil sampai dewasa ada jenis makanan tertentu (X) yang dimakan sekeluarga setiap hari, bila ada 3 orang wanita dalam keluarga itu maka kemungkinan 2 orang dari wanita itu terkena penyakit yang sama.

10. Bagaimana supaya kita tidak terserang penyakit ini?
Sebaiknya pola hidup teratur, makan dengan gizi seimbang, juga makan sayuran berserat terutama yang berwarna hijau karena mengandung zat antioksidan yang memudahkan membuang racun dari tubuh, dan juga perlu lemak dan protein karena protein untuk membentuk daya tahan tubuh yang tinggi.

11. Apakah penyakit ini bisa dihambat pertumbuhan/ perkembangannya berkaitan dengan faktor psikologis misal stres, depresi, atau yang lain, dan apa bisa membuat penyakit ini cepat tumbuh berkembang?
Secara teoritis bisa, terutama yang perkembangannya tergantung pada hormonal seperti endometriosis dan kista polikistik. Memang tergantung dari pola hormon di tubuh kita dan pola hormon sangat dipengaruhi oleh stres pada wanita karena pusat kendali hormon ada di otak, kalau stres mudah terganggu/tidak seimbang sehingga mudah merangsang tumbuhnya kista, dan bisa dicegah kalau kita tetap tenang.

Kepustakaan:

* www.mayoclinic.com
* womenshealth.about.com
* Rangkuman wawancara Dr.dr.T.Z. Jacoeb, SpOG-KFER di Progam Analekta Pro-3 RRI 104.1 FM dengan topik kista dalam kandungan pada tanggal 17 April 2001.

ENDOMETRIOSIS SUATU PENYAKIT

Diposting oleh Erwin Arianto di 02.01 0 komentar

ENDOMETRIOSIS SUATU PENYAKIT WANITA KARIER : BAGAIMANA MENGENAL DAN MENGATASINYA

Endometriosis merupakan penyakit yang berhubungan dengan alat kandungan wanita, yang dipengaruhi oleh hormon seks, khususnya hormon estrogen. Penyakit ini dapat menyerang setiap wanita pada usia reproduksi baik yang sudah maupun yang belum menikah, kekerapannya diperkirakan sekitar 1-10%. Sebagian dari mereka menjalani penyakitnya tanpa gejala, sedangkan sebagian lagi menderita rasa nyeri hebat ketika haid (dismenorea), gangguan perdarahan dari rahim dan gangguan kesuburan (subfertilitas dan infertilitas).
Endometriosis juga dianggap sebagai penyakit wanita karier. Terutama dengan adanya kecenderungan masa kini, banyak wanita yang mendahulukan karier dan menunda masa pernikahan dan kehamilannya. Pendapat tersebut berdasarkan teori bahwa sistem hormon wanita dipersiapkan untuk proses melahirkan anak pada masa reproduksi, sehingga wanita yang menunda kehamilan sampai diujung masa reproduksinya (umur 30-an) menampilkan risiko lebih besar untuk mengalami ketidakseimbangan hormon terutama estrogen. Atas fakta ini, sebagian dokter menganggap kehamilan sebagai salah satu pilihan pengobatan bagi endometriosis. Ini terlihat bahwa 50% dari penderita endometriosis yang mencapai kehamilan ini gejala-gejala endometriosisnya hilang, tetapi pada 50% lagi mengalami kekambuhan setelah melahirkan.
Apa yang dimaksud dengan endometriosis ?
Endometriosis adalah jaringan mirip selaput bagian dalam dinding rahim (endometrium) yang tumbuh di luar rahim, di tempat tertentu dan tubuh wanita. Jaringan ini tumbuh dan menempel atau disebut susukan (implant) pada tempat-tempat seperti di indung telur (ovarium), saluran telur (tuba Falloppii), dinding rahim bagian luar, usus besar, kandungan kemih dan daerah sekitarnya. Atau bahkan di tempat yang lebih jauh dari perut seperti mata dan paru, meski hal ini jarang sekali terjadi.
ENDOMETRIOSIS - Bunda Labibahs
Pertumbuhan dan reaksi jaringan endometriosis ini mirip sekali dengan pertumbuhan jaringan pada selaput bagian dalam rahim (endometrium). Setiap bulan indung telur mengeluarkan hormon estrogen yang merangsang pertumbuhan endometrium memper-siapkan lapisan permukaan dalam dinding rahim (endometrium) menebal dan mereng-gang (sekresi) untuk bersiap sebagai tempat telur yang telah dibuahi berkembang menjadi embrio. Apabila sel telur tidak dibuahi, lapisan endometrium ini akan melepas-kan diri dan luruh pada saat haid.
Begitu juga yang terjadi pada endometriosis, mulanya menebal bersamaan dengan meningkatnya kadar estrogen, dan ketika kadarnya menurun, selaput itu luruh sehingga berdarah. Perdarahan ini menyebabkan pembengkakan dan iritasi pada daerah sekitar-nya, sehingga akan membentuk jaringan parut atau perlekatan. Perlekatan yang luas akan berakibat pada penempelan organ tubuh satu sama lain misalnya indung telur dengan usus kecil (intestinum), yang menyebabkan nyeri yang hebat.
Bilamana kadar estrogen menurun, misalnya karena pengobatan atau karena alami seperti menopause, keluhan pada endometriosis akan mereda atau bahkan menghilang. Semasa kehamilan, gejala dan keluhan juga dapat berkurang, karena pertumbuhan endometrium dan haid berhenti. Namun demikian, gejala itu hanya sementara saja reda, karena beberapa bulan setelah melahirkan atau persalinan, paling sedikit 50% dari gejala itu akan muncul kembali.
ENDOMETRIOSIS - Bunda Labibahs
Apakah penyebab endometriosis?
Hingga kini penyebab endometriosis secara pasti belum diketahui. Beberapa pendapat telah dikemukakan, salah satu diantaranya menyatakan bahwa ketika haid serpihan endometrium, ada yang membalik masuk ke dalam saluran telur dan terus masuk ke dalam rongga panggul, kemudian menjadi penyerang (agresor) bagi selaput lendir perut (peritoneum) untuk berubah perangai dan bentuk menjadi tetumbuhan (seperti benalu) yang dapat menyusuk (implant) pada indung telur dan daerah sekitarnya. Proses ini dapat terus tumbuh berkembang. Pendapat lainnya adalah bahwa jaringan endometrium itu berpindah melalui pembuluh darah menuju ke berbagai tempat atau organ tubuh dan kemudian melekat dan bertumbuh. Selain itu diduga pula ada faktor bawaan (herediter) atau keturunan dalam keluarga untuk berbakat mempunyai komponen sel yang menjadi endometriosis tetapi ini tidak ada hubungannya dengan kanker (tumor ganas).
Apa saja gejala endometriosis?
Kadangkala endometriosis sama sekali tidak bergejala. Namun lebih sering memberikan gejala nyeri yang sangat beragam pada masa haid (dismenorea), karena ketika pelepa-san endometriosis, terjadi perdarahan dan peradangan pada daerah sekitarya. Gejala tambahan seringkali berupa kejang-otot (kram) rahim pada masa haid yang makin be-rat. Selain itu dapat pula timbul nyeri berkemih (disuria), nyeri sanggama (dispareunia), nyeri buang air besar (diskezia), nyeri pertengahan siklus haid (Mittelschmerz), dan nyeri selama ovulasi (pelepasan sel telur).
Dampak lain yang sering ditemukan pada pengidap endometriosis adalah gangguan kesuburan sehingga sukar hamil (infertil). Ini dialami oleh sekitar 30-40% wanita atau dua kali kejadian pada populasi umum. Pada kelompok wanita infertil yang memeriksakan diri ke spesialis ternyata hampir 93% mengidap endometriosis.
Bagaimana menentukan adanya endometriosis?
Diagnosis endometriosis tidak selalu mudah. Penentuan yang paling tepat adalah dengan melakukan pemeriksaan endodkopi rongga perut, yang lebih dikenal sebagai laparoskopi, yaitu suatu pemeriksaan dengan menggunakan alat teleskop (teropong) yang dimasukkan ke dalam rongga perut dan rongga panggul (pelvis) melalui suatu pembedahan kecil di daerah pusar (umbilikus).
ENDOMETRIOSIS - Bunda Labibahs
Apa pilihan pengobatannya?
Sementara ini belum ada pilihan pengobatan yang pasti untuk menyembuhkan endometriosis. Sejumlah obat yang tersedia dewasa ini baru mampu mengendalikan gejala endometriosis, menekannya serendah mungkin dan memberikan kesembuhan sementara.
Pilihan pengobatan yang tepat akan tergantung pada umur, derajat dan luasnya penyakit, serta faktor keinginan mempunyai anak.

1. Simtomatik (hanya menghilangkan gejala penyakit)
Jika gejala penyakit endometriosis tidak terlalu berat, mungkin gabungan obat anti-nyeri seperti aspirin, parasetamol, atau/dan obat anti-radang seperti ibuprofen cukup menolong dalam mengurangi nyeri dan kejang otot rahim ketika haid. Namun obat-obat itu tidak menyembuhkan endometriosis, melainkan hanya mengurangi penderitaan sementara waktu.
2. Pengobatan hormonal
Dengan pemberian hormon, haid akan berhenti, sehingga mirip masa kehamilan atau menopause. Artinya, keadaan ini mirip peristiwa alami. Dengan berhentinya haid, maka gejala akibat endometriosis pun akan berkurang.
1. Progesteron. Obat progesteron sintetik yang diberikan akan bekerja seperti hormon progesteron wanita. Pada dosis tinggi, hormon ini akan meng-hambat pelepasan sel telur dan membuat tubuh 'percaya' seolah telah terjadi suatu kehamilan. Akibatnya haid berhenti, dinding rahim menipis dan proses pertumbuhan endometriosis berhenti. Contoh obat yang mengan-dung progesteron adalah noretisteron dan medroksiprogesteron asetat (MPA). Pengaruh sampingannya adalah sindrom prahaid, seperti retensi air dan perubahan emosi (mood swing). Sebenarnya pengaruh sampingan yang lebih sering terjadi adalah perdarahan di luar masa haid, bertambahnya berat badan dan perut kembung.
2. Kontrasepsi oral (pil KB). Terkadang pil kontrasepsi dipakai pula untuk mengobati nyeri pada penderita endometriosis. Obat ini harus dipakai terus-menerus untuk beberapa bulan. Selama itu haid akan berhenti. Tetapi kontrasepsi oral tidak dapat digunakan pada semua wanita, karena bergantung pada kondisi kesehatan dan gaya hidupnya.
3. Danazol. Obat ini mengandung hormon androgen yang mirip dengan testosteron pada pria. Khasiatnya adalah menurunkan kadar estrogen sehingga timbul keadaan mirip menopause. Karena untuk tumbuhnya jaringan endometriosis dipengaruhi oleh estrogen maka akibatnya adalah endometriosis akan berhenti tumbuh jika kadar estrogen menurun. Pengaruh sampingan obat ini adalah timbul jerawat dan kulit berminyak, gejolak panas diseluruh tubuh, retensi cairan dan berat badan bertambah. Umumnya terjadi pertumbuhan rambut abnormal pada daerah yang tidak semestinya dan suara memberat seperti pria. Pengaruh sampingan ini akan hilang sendiri bila pengobatan dihentikan. Danazol biasanya diberikan selama 2-9 bulan. Obat lain adalah Gestrinon yang cara kerjanya dan pengaruh sampingnya mirip danazol. Biasanya dipakai dua kali dalam seminggu.
4. Agonis GnRH. Obat ini merupakan jenis hormon yang relatif baru dipergunakan untuk pengobatan endometriosis. Dasar kerjanya meniru hormon otak yang mengendalikan pelepasan hormon estrogen secara beraturan. Pengaruh obat ini terhadap fungsi tubuh adalah membuat keadaan mirip menopause akibat penurunan estrogen, dan sebagian membuat jaringan endometrium mati. Agonis GnRH diberikan dengan berbagai cara :
* Penyemprotan melalui lubang hidung (nasal spray) yang harus disemprotkan beberapa kali dalam sehari. Dengan cara ini yang penting adalah tidak terjadinya kelebihan dosis.
* Obat lain yang masih segolongan adalah yang diberikan dalam bentuk suntikan depot bulanan. Contohnya, adalah small biodegradable pellet yang diletakkan di bawah kulit dan bekerja melepaskan obat yang terkandung di dalamnya secara teratur selama empat minggu (28 hari).
Pengobatan biasanya selesai kurang lebih dalam 6 bulan. Agonis GnRH juga menyebabkan pengaruh sampingan, mirip menopause. Gejalanya adalah gejolak panas, vagina kering dan perubahan emosi. Selain itu dapat terjadi kehilangan kalsium tulang dalam jumlah kecil, yang pulih setelah pengobatan dihentikan.
5. Penghambat aromatase (aromatase inhibitor). Obat ini merupakan gene-rasi terbaru dari jenis obat anti-endometriosis. Pemakaiannya didasarkan pada temuan terkini, bahwa endometriosis ternyata merupakan proses di dalam sel abnormal yang dapat berdiri sendiri atas kerja enzim atomatase. Oleh karena sifat proses tersebut, dapatlah diterangkan sekarang mengapa endometriosis juga sering ditemukan pada wanita meski sudah mengalami menopause. Keuntungan obat ini adalah proses endometriosis dapat dite-kan tanpa mengganggu proses pekembangan folikel di indung telur. Itulah mengapa selama pemberian obat ini, dapat terjadi kehamilan. Begitu dike-tahui hamil, obat ini harus segera dihentikan. Pemberian obat ini dapat dilakukan selama 6 bulan berturut-turut.
3. Pembedahan
Selain dengan obat, pembedahan juga merupakan pilihan lain untuk pengobatan endometriosis. Ada dua macam pembedahan yaitu:
1. pembedahan konservatif
2. pembedahan radikal.

Pada pembedahan konservatif, dilakukan hanya pengangkatan atau penghancu-ran jaringan endometriosis yang terlihat saja. Pembedahan ini dapat dilakukan secara laparoskopi operatif. Dengan bantuan alat-alat yang sangat kecil, melalui teropong, jaringan endometriosis dapat diangkat atau dihancurkan. Kadangkala digunakan sinar laser. Dibandingkan dengan operasi besar (laparotomi) maka laparoskopi operatif ini lebih kecil risikonya karena sayatan pada dinding perut dibuat sangat kecil, sehingga rongga perut tidak terlihat ke luar.
Pada pembedahan radikal, selain pengangkatan jaringan endometriosis, diangkat pula satu atau lebih organ reproduksi lainnya termasuk rahim. Tindakan ini ter-kadang diperlukan pada kasus endometriosis yang sangat sukar diatasi, terutama pada wanita yang sudah tidak ingin lagi mempunyai anak. Akibat pembedahan radikal ini, sudah tentu wanita tersebut tidak akan mengalami haid lagi.
Namun kini lebih banyak wanita, jika mungkin, memilih mempertahankan indung telurnya dan meminta rahimnya saja yang diangkat. Tetapi sebenarnya indung telur itu adalah penghasil estrogen yang membuat jaringan endometrium dan endometriosis bertumbuh. Oleh karena itu pengangkatan indung telur tersebut tetap perlu dipikirkan. Apabila diangkat maka biasanya hormon estrogen peng-ganti masih perlu di berikan yang dikenal sebagai sulih hormon. Ini penting untuk mengendalikan gejala awal pramenopause akibat hilangnya indung telur. Sayangnya, sulih hormon ini dapat juga menyebabkan jaringan endometriosis kembali tumbuh sehingga mungkin sulih hormon akan dilakukan setelah jaringan tersebut dianggap mati.
Informasi lebih tepat
Pemilihan pengobatan endometriosis yang tepat sangat penting Anda tentukan bersama dokter Anda. Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi yang khusus mendalami masalah endometriosis akan dengan senang hati membantu Anda keluar dari masalah yang Anda hadapi. WANITA KARIER : BAGAIMANA MENGENAL DAN MENGATASINYA

Endometriosis merupakan penyakit yang berhubungan dengan alat kandungan wanita, yang dipengaruhi oleh hormon seks, khususnya hormon estrogen. Penyakit ini dapat menyerang setiap wanita pada usia reproduksi baik yang sudah maupun yang belum menikah, kekerapannya diperkirakan sekitar 1-10%. Sebagian dari mereka menjalani penyakitnya tanpa gejala, sedangkan sebagian lagi menderita rasa nyeri hebat ketika haid (dismenorea), gangguan perdarahan dari rahim dan gangguan kesuburan (subfertilitas dan infertilitas).
Endometriosis juga dianggap sebagai penyakit wanita karier. Terutama dengan adanya kecenderungan masa kini, banyak wanita yang mendahulukan karier dan menunda masa pernikahan dan kehamilannya. Pendapat tersebut berdasarkan teori bahwa sistem hormon wanita dipersiapkan untuk proses melahirkan anak pada masa reproduksi, sehingga wanita yang menunda kehamilan sampai diujung masa reproduksinya (umur 30-an) menampilkan risiko lebih besar untuk mengalami ketidakseimbangan hormon terutama estrogen. Atas fakta ini, sebagian dokter menganggap kehamilan sebagai salah satu pilihan pengobatan bagi endometriosis. Ini terlihat bahwa 50% dari penderita endometriosis yang mencapai kehamilan ini gejala-gejala endometriosisnya hilang, tetapi pada 50% lagi mengalami kekambuhan setelah melahirkan.
Apa yang dimaksud dengan endometriosis ?
Endometriosis adalah jaringan mirip selaput bagian dalam dinding rahim (endometrium) yang tumbuh di luar rahim, di tempat tertentu dan tubuh wanita. Jaringan ini tumbuh dan menempel atau disebut susukan (implant) pada tempat-tempat seperti di indung telur (ovarium), saluran telur (tuba Falloppii), dinding rahim bagian luar, usus besar, kandungan kemih dan daerah sekitarnya. Atau bahkan di tempat yang lebih jauh dari perut seperti mata dan paru, meski hal ini jarang sekali terjadi.
ENDOMETRIOSIS - Bunda Labibahs
Pertumbuhan dan reaksi jaringan endometriosis ini mirip sekali dengan pertumbuhan jaringan pada selaput bagian dalam rahim (endometrium). Setiap bulan indung telur mengeluarkan hormon estrogen yang merangsang pertumbuhan endometrium memper-siapkan lapisan permukaan dalam dinding rahim (endometrium) menebal dan mereng-gang (sekresi) untuk bersiap sebagai tempat telur yang telah dibuahi berkembang menjadi embrio. Apabila sel telur tidak dibuahi, lapisan endometrium ini akan melepas-kan diri dan luruh pada saat haid.
Begitu juga yang terjadi pada endometriosis, mulanya menebal bersamaan dengan meningkatnya kadar estrogen, dan ketika kadarnya menurun, selaput itu luruh sehingga berdarah. Perdarahan ini menyebabkan pembengkakan dan iritasi pada daerah sekitar-nya, sehingga akan membentuk jaringan parut atau perlekatan. Perlekatan yang luas akan berakibat pada penempelan organ tubuh satu sama lain misalnya indung telur dengan usus kecil (intestinum), yang menyebabkan nyeri yang hebat.
Bilamana kadar estrogen menurun, misalnya karena pengobatan atau karena alami seperti menopause, keluhan pada endometriosis akan mereda atau bahkan menghilang. Semasa kehamilan, gejala dan keluhan juga dapat berkurang, karena pertumbuhan endometrium dan haid berhenti. Namun demikian, gejala itu hanya sementara saja reda, karena beberapa bulan setelah melahirkan atau persalinan, paling sedikit 50% dari gejala itu akan muncul kembali.
ENDOMETRIOSIS - Bunda Labibahs
Apakah penyebab endometriosis?
Hingga kini penyebab endometriosis secara pasti belum diketahui. Beberapa pendapat telah dikemukakan, salah satu diantaranya menyatakan bahwa ketika haid serpihan endometrium, ada yang membalik masuk ke dalam saluran telur dan terus masuk ke dalam rongga panggul, kemudian menjadi penyerang (agresor) bagi selaput lendir perut (peritoneum) untuk berubah perangai dan bentuk menjadi tetumbuhan (seperti benalu) yang dapat menyusuk (implant) pada indung telur dan daerah sekitarnya. Proses ini dapat terus tumbuh berkembang. Pendapat lainnya adalah bahwa jaringan endometrium itu berpindah melalui pembuluh darah menuju ke berbagai tempat atau organ tubuh dan kemudian melekat dan bertumbuh. Selain itu diduga pula ada faktor bawaan (herediter) atau keturunan dalam keluarga untuk berbakat mempunyai komponen sel yang menjadi endometriosis tetapi ini tidak ada hubungannya dengan kanker (tumor ganas).
Apa saja gejala endometriosis?
Kadangkala endometriosis sama sekali tidak bergejala. Namun lebih sering memberikan gejala nyeri yang sangat beragam pada masa haid (dismenorea), karena ketika pelepa-san endometriosis, terjadi perdarahan dan peradangan pada daerah sekitarya. Gejala tambahan seringkali berupa kejang-otot (kram) rahim pada masa haid yang makin be-rat. Selain itu dapat pula timbul nyeri berkemih (disuria), nyeri sanggama (dispareunia), nyeri buang air besar (diskezia), nyeri pertengahan siklus haid (Mittelschmerz), dan nyeri selama ovulasi (pelepasan sel telur).
Dampak lain yang sering ditemukan pada pengidap endometriosis adalah gangguan kesuburan sehingga sukar hamil (infertil). Ini dialami oleh sekitar 30-40% wanita atau dua kali kejadian pada populasi umum. Pada kelompok wanita infertil yang memeriksakan diri ke spesialis ternyata hampir 93% mengidap endometriosis.
Bagaimana menentukan adanya endometriosis?
Diagnosis endometriosis tidak selalu mudah. Penentuan yang paling tepat adalah dengan melakukan pemeriksaan endodkopi rongga perut, yang lebih dikenal sebagai laparoskopi, yaitu suatu pemeriksaan dengan menggunakan alat teleskop (teropong) yang dimasukkan ke dalam rongga perut dan rongga panggul (pelvis) melalui suatu pembedahan kecil di daerah pusar (umbilikus).
ENDOMETRIOSIS - Bunda Labibahs
Apa pilihan pengobatannya?
Sementara ini belum ada pilihan pengobatan yang pasti untuk menyembuhkan endometriosis. Sejumlah obat yang tersedia dewasa ini baru mampu mengendalikan gejala endometriosis, menekannya serendah mungkin dan memberikan kesembuhan sementara.
Pilihan pengobatan yang tepat akan tergantung pada umur, derajat dan luasnya penyakit, serta faktor keinginan mempunyai anak.

1. Simtomatik (hanya menghilangkan gejala penyakit)
Jika gejala penyakit endometriosis tidak terlalu berat, mungkin gabungan obat anti-nyeri seperti aspirin, parasetamol, atau/dan obat anti-radang seperti ibuprofen cukup menolong dalam mengurangi nyeri dan kejang otot rahim ketika haid. Namun obat-obat itu tidak menyembuhkan endometriosis, melainkan hanya mengurangi penderitaan sementara waktu.
2. Pengobatan hormonal
Dengan pemberian hormon, haid akan berhenti, sehingga mirip masa kehamilan atau menopause. Artinya, keadaan ini mirip peristiwa alami. Dengan berhentinya haid, maka gejala akibat endometriosis pun akan berkurang.
1. Progesteron. Obat progesteron sintetik yang diberikan akan bekerja seperti hormon progesteron wanita. Pada dosis tinggi, hormon ini akan meng-hambat pelepasan sel telur dan membuat tubuh 'percaya' seolah telah terjadi suatu kehamilan. Akibatnya haid berhenti, dinding rahim menipis dan proses pertumbuhan endometriosis berhenti. Contoh obat yang mengan-dung progesteron adalah noretisteron dan medroksiprogesteron asetat (MPA). Pengaruh sampingannya adalah sindrom prahaid, seperti retensi air dan perubahan emosi (mood swing). Sebenarnya pengaruh sampingan yang lebih sering terjadi adalah perdarahan di luar masa haid, bertambahnya berat badan dan perut kembung.
2. Kontrasepsi oral (pil KB). Terkadang pil kontrasepsi dipakai pula untuk mengobati nyeri pada penderita endometriosis. Obat ini harus dipakai terus-menerus untuk beberapa bulan. Selama itu haid akan berhenti. Tetapi kontrasepsi oral tidak dapat digunakan pada semua wanita, karena bergantung pada kondisi kesehatan dan gaya hidupnya.
3. Danazol. Obat ini mengandung hormon androgen yang mirip dengan testosteron pada pria. Khasiatnya adalah menurunkan kadar estrogen sehingga timbul keadaan mirip menopause. Karena untuk tumbuhnya jaringan endometriosis dipengaruhi oleh estrogen maka akibatnya adalah endometriosis akan berhenti tumbuh jika kadar estrogen menurun. Pengaruh sampingan obat ini adalah timbul jerawat dan kulit berminyak, gejolak panas diseluruh tubuh, retensi cairan dan berat badan bertambah. Umumnya terjadi pertumbuhan rambut abnormal pada daerah yang tidak semestinya dan suara memberat seperti pria. Pengaruh sampingan ini akan hilang sendiri bila pengobatan dihentikan. Danazol biasanya diberikan selama 2-9 bulan. Obat lain adalah Gestrinon yang cara kerjanya dan pengaruh sampingnya mirip danazol. Biasanya dipakai dua kali dalam seminggu.
4. Agonis GnRH. Obat ini merupakan jenis hormon yang relatif baru dipergunakan untuk pengobatan endometriosis. Dasar kerjanya meniru hormon otak yang mengendalikan pelepasan hormon estrogen secara beraturan. Pengaruh obat ini terhadap fungsi tubuh adalah membuat keadaan mirip menopause akibat penurunan estrogen, dan sebagian membuat jaringan endometrium mati. Agonis GnRH diberikan dengan berbagai cara :
* Penyemprotan melalui lubang hidung (nasal spray) yang harus disemprotkan beberapa kali dalam sehari. Dengan cara ini yang penting adalah tidak terjadinya kelebihan dosis.
* Obat lain yang masih segolongan adalah yang diberikan dalam bentuk suntikan depot bulanan. Contohnya, adalah small biodegradable pellet yang diletakkan di bawah kulit dan bekerja melepaskan obat yang terkandung di dalamnya secara teratur selama empat minggu (28 hari).
Pengobatan biasanya selesai kurang lebih dalam 6 bulan. Agonis GnRH juga menyebabkan pengaruh sampingan, mirip menopause. Gejalanya adalah gejolak panas, vagina kering dan perubahan emosi. Selain itu dapat terjadi kehilangan kalsium tulang dalam jumlah kecil, yang pulih setelah pengobatan dihentikan.
5. Penghambat aromatase (aromatase inhibitor). Obat ini merupakan gene-rasi terbaru dari jenis obat anti-endometriosis. Pemakaiannya didasarkan pada temuan terkini, bahwa endometriosis ternyata merupakan proses di dalam sel abnormal yang dapat berdiri sendiri atas kerja enzim atomatase. Oleh karena sifat proses tersebut, dapatlah diterangkan sekarang mengapa endometriosis juga sering ditemukan pada wanita meski sudah mengalami menopause. Keuntungan obat ini adalah proses endometriosis dapat dite-kan tanpa mengganggu proses pekembangan folikel di indung telur. Itulah mengapa selama pemberian obat ini, dapat terjadi kehamilan. Begitu dike-tahui hamil, obat ini harus segera dihentikan. Pemberian obat ini dapat dilakukan selama 6 bulan berturut-turut.
3. Pembedahan
Selain dengan obat, pembedahan juga merupakan pilihan lain untuk pengobatan endometriosis. Ada dua macam pembedahan yaitu:
1. pembedahan konservatif
2. pembedahan radikal.

Pada pembedahan konservatif, dilakukan hanya pengangkatan atau penghancu-ran jaringan endometriosis yang terlihat saja. Pembedahan ini dapat dilakukan secara laparoskopi operatif. Dengan bantuan alat-alat yang sangat kecil, melalui teropong, jaringan endometriosis dapat diangkat atau dihancurkan. Kadangkala digunakan sinar laser. Dibandingkan dengan operasi besar (laparotomi) maka laparoskopi operatif ini lebih kecil risikonya karena sayatan pada dinding perut dibuat sangat kecil, sehingga rongga perut tidak terlihat ke luar.
Pada pembedahan radikal, selain pengangkatan jaringan endometriosis, diangkat pula satu atau lebih organ reproduksi lainnya termasuk rahim. Tindakan ini ter-kadang diperlukan pada kasus endometriosis yang sangat sukar diatasi, terutama pada wanita yang sudah tidak ingin lagi mempunyai anak. Akibat pembedahan radikal ini, sudah tentu wanita tersebut tidak akan mengalami haid lagi.
Namun kini lebih banyak wanita, jika mungkin, memilih mempertahankan indung telurnya dan meminta rahimnya saja yang diangkat. Tetapi sebenarnya indung telur itu adalah penghasil estrogen yang membuat jaringan endometrium dan endometriosis bertumbuh. Oleh karena itu pengangkatan indung telur tersebut tetap perlu dipikirkan. Apabila diangkat maka biasanya hormon estrogen peng-ganti masih perlu di berikan yang dikenal sebagai sulih hormon. Ini penting untuk mengendalikan gejala awal pramenopause akibat hilangnya indung telur. Sayangnya, sulih hormon ini dapat juga menyebabkan jaringan endometriosis kembali tumbuh sehingga mungkin sulih hormon akan dilakukan setelah jaringan tersebut dianggap mati.
Informasi lebih tepat
Pemilihan pengobatan endometriosis yang tepat sangat penting Anda tentukan bersama dokter Anda. Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi yang khusus mendalami masalah endometriosis akan dengan senang hati membantu Anda keluar dari masalah yang Anda hadapi.

MIOM (TUMOR) RAHIM

Diposting oleh Erwin Arianto di 01.58 0 komentar
MIOM (TUMOR) RAHIM

Miom rahim (uterine fibroids atau juga disebut fibromyoma, leimyoma atau fibroids) adalah tumor jinak otot dinding rahim yang muncul pada wanita di masa reproduksi. Miom dapat muncul di dalam atau di luar rahim atau dalam otot dinding rahim. Miom biasanya tumbuh dari satu sel otot kecil yang terus berkembang. Awalnya adalah gangguan fungsi saraf yang disebabkan gangguan hormon estrogen serta emosi yang tidak seimbang. Gangguan fungsi saraf itu kemudian menyebabkan kesalahan bentuk otot di dalam rahim.
Di rahim dapat muncul satu atau lebih miom. Ukuran miom beragam mulai dari sekecil kacang polong hingga sebesar buah anggur. Pada umumnya miom tetap kecil, tetapi perkembangannya tidak terduga. Ada yang berkembang dengan perlahan, adapula yang berkembang dengan sangat cepat. Sebagian besar kasus miom tidak berbahaya, tidak berhubungan dengan peningkatan risiko kanker, dan sangat jarang berubah menjadi kanker.
Miom membutuhkan penanganan segera jika menimbulkan nyeri panggul yang tajam, tetapi hal ini jarang terjadi. Pada umumnya miom tidak menyebabkan masalah dan jarang membutuhkan penanganan. Terapi obat dan tindakan pembedahan dapat digunakan untuk mengecilkan atau menghilangkan miom jika menyebabkan rasa tidak nyaman atau gejala-gejala yang bermasalah.
Gejala-gejala
Jika terdapat miom rahim, Anda mungkin tidak mengetahuinya. Paling tidak setengah dari wanita penderita miom tidak mempunyai gejala-gejala. Bahkan, sebagian besar diketahui bahwa menderita miom pada saat pemeriksaan rutin panggul atau pada saat perawatan kehamilan.
Gejala-gejala yang paling sering terjadi adalah:

* Nyeri di perut atau di pinggul.
* Perut terasa penuh
* Nyeri sanggama.

* Gejala anemia karena banyak kehilangan darah haid.
* Sering berkemih karena miom menekan kandung kemih.
* Tekanan pada panggul.
* Infertilitas atau keguguran.
* Constipation (sembelit).
* Nyeri haid, perdarahan haid yang tidak normal (lebih banyak atau lebih lama), atau haid tidak teratur


Penyebab

Penyebab terjadinya miom masih belum jelas diketahui, meski terdapat dugaan faktor turunan mempunyai peranan terhadap penyakit ini. Bilamana terdapat wanita lain dalam keluarga yang mempunyai miom, mungkin Anda juga dapat mempunyai miom.
Pertumbuhan miom juga dikendalikan oleh faktor hormonal, terutama hormon estrogen. Miom cenderung berkembang pada masa reproduksi, dan dapat bertambah besar dengan cepat selama kehamilan, yang mana kadar estrogennya sangat tinggi. Miom biasanya menyusut setelah menopause ketika kadar estrogen menurun. Hormon lain misal progesteron, juga dapat mempengaruhi pertumbuhan miom.
Faktor-faktor lain yang juga berpengaruh adalah ketidakseimbangan emosi misal sering stres, daya tahan tubuh rendah, gaya hidup yang tidak seimbang, semua itu menyebabkan gangguan pada hormon dan kemungkinan timbul miom. Ukuran besar-kecilnya miom juga dipengaruhi oleh jumlah kalori pada tubuh karena timbunan kalori dalam tubuh mempengaruhi pertumbuhan miom. Makin gemuk seseorang, makin banyak timbunan kalorinya, dan membuat miom tumbuh cepat.
Miom juga dapat terjadi karena adanya faktor bakat, yang kemudian dipicu oleh rangsangan-rangsangan hormon (karena emosi tidak stabil), makan sembarangan dan berat badan yang berlebihan. Rangsangan-rangsangan tersebut yang membuat pertumbuhan miom lebih cepat. Namun pertumbuhan miom paling sedikit memerlukan waktu sekitar 8 tahun.
Infeksi dan jamur di dalam rahim juga bisa menjadi perangsang pertumbuhan miom atau memungkinkan miom tumbuh kembali walaupun telah diangkat. Oleh karena itu kebersihan alat kelamin, berat badan tubuh, dan keseimbangan emosi harus dijaga agar miom tidak terangsang pertumbuhannya.
MIOM (TUMOR) RAHIM - Bunda Labibahs MIOM (TUMOR) RAHIM - Bunda Labibahs MIOM (TUMOR) RAHIM - Bunda Labibahs MIOM (TUMOR) RAHIM - Bunda Labibahs
Pemeriksaan dan diagnosis
Dalam membuat diagnosis dokter akan melakukan pemeriksaan lengkap panggul untuk merasakan adanya miom. Dokter juga melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG), pemeriksaan ini tidak menyakitkan dengan menggunakan gelombang suara untuk menampilkan gambaran rahim pada layar monitor. Gambar ini dapat dilihat secara rinci untuk penilaian pertumbuhan miom.
Mungkin dokter juga akan menyerankan tindakan histeroskopi, yaitu tindakan pembedahan yang tidak bersifat invasif (tidak membahayakan) yang mana teleskop ringan dan kecil dimasukkan melalui vagina dan serviks ke dalam rahim. Dengan pemeriksaan ini dokter dapat memeriksa dinding rahim (endometrium) dan jika perlu mengambil sedikit bahan jaringan.

Penyulit (komplikasi)

Meski pada umumnya miom tidak berbahaya, tetapi miom dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan dapat mengarah pada komplikasi misal anemia karena kehilangan banyak darah. Miom juga membuat sulit untuk hamil karena mengganggu kemampuan sel telur yang telah terbuahi untuk menyusuk (implantasi) pada dinding rahim. Kadangkala miom juga menyumbat saluran untuk melahirkan sehingga menimbulkan komplikasi pada saat kehamilan dan melahirkan.
Pada kasus-kasus yang jarang terjadi, miom dapat tumbuh keluar dari rahim pada stalklike-projection. Jika miom memilin pada stalk ini, maka akan terasa nyeri berat di bagian bawah perut yang tajam dan tiba-tiba. Jika hal ini terjadi, segera berobat ke rumah sakit karena mungkin perlu dilakukan pembedahan. MIOM (TUMOR) RAHIM - Bunda Labibahs Pengobatan
Jika miom tidak menyebabkan gejala, biasanya dokter akan menyarankan pendekatan “wait and see”, dengan pemeriksaan ulangan dilakukan secara rutin dan kadangkala membutuhkan pemeriksaan USG untuk melihat ukuran miom.
Jika terdapat gejala-gejala, dokter mungkin menyarankan pengobatan berikut ini:

* Terapi Obat Pil KB yang rendah estrogen digunakan untuk mengendalikan perdarahan haid yang berat. Tetapi obat ini tidak mengendalikan pertumbuhan miom. Obat lain yang disebut agonis GnRH (agonist Gonadothropin-releasing Hormone) dapat digunakan untuk menyusutkan miom dengan mengurangi jumlah estrogen dalam tubuh. Bentuk pengobatan ini bukan pemecahan masalah untuk jangka panjang, tetapi mungkin digunakan untuk persiapan pembedahan. Tetapi agonis GnRH menyebabkan gejala-gejala nya menopause, misal gejolak panas si sekitar leher (hot flashes), perubahan emosi, pusing, vagina kering, dan keropos tulang. Jika dibutuhkan pengobatan jangka panjang, dokter akan menambah obat lain untuk mengurangi gejala-gejala menopause tersebut, tetapi miom dapat muncul kembali setelah pengobatan dihentikan.
* Pembedahan Kadangkala diperlukan pembedahan untuk mengangkat miom. Salah satu pilihannya adalah miomektomi, yaitu tindakan pembedahan yang mana hanya miomnya saja yang diangkat dan rahim tetap dibiarkan. Ini merupakan pilihan yang paling sesuai untuk wanita yang masih ingin mempunyai anak. Pilihan pembedahan lain adalah histerektomi untuk mengangkat rahim. Histerektomi mempunyai laju komplikasi yang rendah dibanding miomektomi dan merupakan pemecahan masalah secara tuntas untuk miom rahim. Sedangkan dengan miomektomi, sekitar 10% kasus miom dapat muncul kembali.
Beberapa tahun belakangan ini telah dikembangkan teknik pembedahan yang lebih tidak invasif, misal histeroskopi dan laparoskopi untuk menghilangkan miom. Pada tindakan ini digunakan alat teropong (teleskop) tipis dan panjang yang dilengkapi lampu dan kamera video untuk melihat daerah yang akan ditangani pada video monitor. Dengan laparoskopi, sebuah teleskop dimasukkan melalui tusukan kecil di bawah pusar dan peralatan khusus digunakan untuk menghilangkan miom. Dengan teknik-teknik ini akan cepat pulih dan hanya sedikit luka parut. Tetapi teknik ini merupakan pilihan bilamana ukuran miom masih kecil (5-6 cm). Bilamana miom cukup besar, terlebih dulu digunakan pengobatan agonis GnRH untuk menyusutkan miom, dengan penyuntikan setiap 4 minggu sekali ke dalam jaringan lemak di kulit dekat pusat. Setelah ukuran miom menyusut baru dilakukan tindakan laparoskopi.
* Embolisasi miom rahim Tindakan tanpa pembedahan ini merupakan pilihan lain bagi beberapa wanita yang ingin menghindari pembedahan. Tindakan ini dirancang untuk menyusutkan miom dengan memotong persediaan darah yang ke arah miom. Pada tindakan ini, dokter Radiologis menggunakan gambar sinar-X untuk mengarahkan pipa tipis (kateter) pada tempatnya. Kemudian dokter memasukkan partikel kecil dari plastik atau gelatin melalui kateter untuk menyumbat aliran darah di dalam miom. Tanpa persediaan darah, miom akan menyusut dan hilang setelah beberapa waktu.


Pertanyaan - Jawaban

1. Apa penyakit miom ini hanya menyerang kaum wanita saja?
Miom rahim memang hanya menyerang wanita saja karena pria tidak mempunyai rahim.
2. Terbatas atau tidak usia berapa bisa terserang penyakit ini?
Miom dapat terjadi pada setiap wanita di masa reproduksi (dari pertama mendapatkan haid hingga memasuki masa menopause).
3. Berarti bila sudah menopause tidak akan menderita penyakit ini?
Betul, karena pertumbuhan miom dipengaruhi oleh hormon estrogen dan pada saat menopause kadar hormon estrogen menurun, jadi miom tidak akan tumbuh.
4. Apa tanda-tanda miom bisa dilihat dari luar tanpa bantuan USG, dan apa saja tanda-tanda awalnya?
Bilamana miom masih kecil, agak susah terlihat dari luar dan biasanya tidak bergejala, maka perlu alat bantu seperti dengan USG. Tetapi bila ukurannya sudah cukup besar baru muncul gejala-gejala nyeri haid, haid sangat banyak, haid tidak teratur, sakit pada pinggul dan perut, perut terasa penuh, sering buang air kecil atau perut membesar selama haid. Kalau miom sudah membesar, perut juga membesar seperti wanita hamil.
5. Kalau tanda-tanda awal itu tidak kita perhatikan atau kita remehkan apa akibatnya?
Kadang-kadang sudah stadium lanjut baru ditangani dan biasanya membutuhkan tindakan pembedahan.
6. Apakah miom bisa membuat sulit hamil? Bila bisa hamil apakah harus dioperasi?
* Tidak selalu, meski ada miom, seorang wanita tetap bisa hamil, hanya mungkin kehamilannya akan terganggu. Tergantung letak tempat tumbuhnya miom. Miom ada yang tumbuh di leher rahim, di samping rahim, di dalam otot rahim, di bawah selaput rahim, dan miom yang bertangkai. Letak miom tersebut yang mempengaruhi apakah akan membuat keguguran pada ibu hamil. Bila miom terdapat di rongga rahim dapat terjadi keguguran, juga bila miom ada di bawah selaput rahim atau di dinding rahim karena miom akan mendesak janin dan menyebabkan keguguran. Untuk miom yang bertangkai tidak akan mendesak janin, tetapi dapat menyebabkan kelainan letak janin (miring atau melintang).
* Bila miom cukup besar dan letaknya menggangu janin, maka harus dioperasi. Kalau tidak akan menyebabkan perdarahan, keguguran atau kelahiran prematur. Jika tidak menggangu, dokter akan melihat perkembangannya apakah akan menggangu proses persalinan, dan apakah bisa melahirkan dengan persalinan normal atau harus dengan bantuan khusus.
7. Apakah bila mempunyai miom harus dioperasi? Dan kalau sudah dioperasi berarti sudah sembuh/tidak kambuh lagi?
Tidak. Bila ukuran miom masih kecil dan tidak mengganggu tidak perlu operasi, tetapi bila miom sudah membesar dan mengganggu organ tubuh lainnya, sebaiknya miom diangkat. Bila yang diangkat miomnya saja (miomektomi) kemungkinan masih bisa kambuh kembali. Tetapi bila keseluruhan rahim yang diangkat (histerektomi), miom tidak kambuh lagi. Tetapi biasanya setiap wanita sangat menghindari operasi pengangkatan rahim karena tidak akan bisa hamil lagi. Oleh karena itu operasi histerektomi hanya dilakukan bagi wanita yang tidak ingin hamil lagi.
8. Bagaimana supaya kita tidak terserang penyakit ini?
Sebaiknya pola hidup teratur, makan dengan gizi seimbang, jangan berlebihan, jaga berat badan yang seimbang, hindari stress dan hidup tenang. Sumber:
* www.mayoclinic.com
* Hasil wawancara Dr.dr.T.Z. Jacoeb, SpOG-KFER di Tabloid Ibu-Anak No.36/Th.II/27 Juli-2 Agustus 2000 dengan judul “Fibroid, si jinak yang cekot-cekotâ

Tempat Pelaksanaan Bayi Tabung

Diposting oleh Erwin Arianto di 01.48 0 komentar
Di mana kamu ikut program bayi tabung? adalah salah satu pertanyaan yang sering diutarakan oleh pasangan yang tertarik atau ingin mengikuti program bayi tabung. Memang program ini adalah salah satu cara ampuh untuk mendapatkan sang buah hati, tidak jarang pula juga merupakan harapan akhir dari perjalanan mencari keturunan.

Akan tetapi tidak semua rumah sakit ada tempat atau klinik bayi tabungnya, karena mungkin perlu peralatan yang khusus, berbiaya mahal, perlu specialist tertentu dan pasiennya tidak begitu banyak.

Ada dua rumah sakit atau tempat yang sering saya dengar prestasi baiknya, dan pernah saya coba di salah satu nya:

* Klinik Melati, Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Jl. Let. Jen S. Parman Kav 87, Jakarta.
Telp 021 - 5668284
Tempat dilahirkannya bayi tabung pertama di Indonesia
* Klinik Morula, Rumah Sakit Bunda Jakarta
Jl. Teuku Cik Ditiro No 28, Jakarta
Telp 021 - 31922005

Ada yang lain?

Biaya dan tingkat keberhasilan bayi tabung di Singapore

Ada artikel statistik menarik mengenai biaya dan tingkat keberhasilan program bayi tabung di Singapore yang dikeluarkan oleh departement kesehatan pemerintah Singapore pada tahun 2004 yang datanya diambil pada tahun 2002.

Meskipun sudah lama, informasi statistiknya saya rasa masih tidak jauh berbeda dengan yang sekarang. Sudah saya buktikan biaya ikut one full cycle program bayi tabung di KK Hospital awal tahun 2007 sekitar SG$6500, tidak jauh berbeda dengan biaya rata-rata yang tertera di artikel ini.

Untuk data tingkat keberhasilannya saya rasa sekarang lebih baik sekitar ada tambahan satu sampai dua persen.

Yang menarik adalah data perbandingan biaya rata-rata bayi tabung antara rumah sakit satu dengan lainnya. Dari yang termurah SG$6032 di KK Hospital sampai SG$13024 di Gleneagles Hospital.

Sebagai informasi: KK Womes’s and Children’s Hospital, National University Hospital dan Singapore General Hospital yang tertera di artikel ini adalah rumah sakit pemerintah (public hospital), yang lainnya adalah rumah sakit pribadi (private hospital).

Semoga informasi ini dapat membantu Anda yang tertarik untuk mengikuti program bayi tabung di Singapore.

Bayi Tabung

Diposting oleh Erwin Arianto di 01.44 0 komentar
Pengertian Bayi Tabung
Sering kali kita mendengar ‘ikut bayi tabung aja…’ atau ’anaknya dia dari hasil bayi tabung’. Apa sih sebenarnya definisi atau pengertian bayi tabung itu? Apakah ini adalah cara untuk mendapatkan anak?

Kalau dilihat dari kata ‘bayi’ & ‘tabung’, mungkin bayi tabung berarti bayi dari hasil pembuahan di tabung. Ada juga yang bilang bayi tabung adalah bayi dari hasil tabungan … memang benar juga sih soalnya proses bayi tabung itu tidak murah alias menguras kantong.

Tetapi bayi tabung itu sebenarnya adalah proses pembuahan sel telur dan sperma di luar tubuh wanita, dalam istilah kerennya in vitro vertilization (IVF).
In vitro adalah bahasa latin yang berarti dalam gelas/tabung gelas (nah nyambung juga kan dengan kata tabung). Dan vertilization adalah bahasa Inggrisnya pembuahan.

Dalam proses bayi tabung atau IVF, sel telur yang sudah matang (seperti masak telur saja ya) diambil dari indung telur lalu dibuahi dengan sperma di dalam sebuah medium cairan. Setelah berhasil, embrio kecil yang terjadi dimasukkan ke dalam rahim dengan harapan dapat berkembang menjadi

Contoh Ke berhasilan Bayi Tabung

Alhamdulillah, akhirnya doa panjang kami terjawab, saya bisa hamil…. Setelah menunggu selama 3 tahun 7 bulan.

Ceritanya, kami mulai program untuk frozen embrio bulan pebruari yang lalu. Setelah saya HSG dan bersihin polip cerviks bulan desember kemaren. Tanggal 9 pebruari sore, akhirnya saya menstruasi, saya sudah rencana dari bulan januari kemaren, tapi karena saya belum dateng bulan akhirnya hanya bisa menunggu.

Tanggal 11 pebruari berangkat ke jakarta. Dari bandara kami langsung ke bunda. Saat konsultasi sempat menyinggung masalah kegagalan bayi tabung pertama. Dari hasil test, saya ada sedikit gejala kekentalan darah. Jadi meskipun gejalanya hanya sedikit tetap dokter ivan kasih ascardia 80mg 1xperhari. Obat yang lain sama aja proginova secara bertahap, 1xperhari selama 3 hari, 2xperhari 3hari dan 3xperhari 3hari, dan folid acid 5 mg 1x perhari. 7 hari lagi kami diminta datang untuk memeriksa ketebalan dinding rahim. Mengingat banyaknya pekerjaan yang ditinggal, setelah konsul kami pulang lagi ke kota kami.

Hari jumat tanggal 20 pebruari, kami ke jakarta lagi. Saat perjalanan dari bandara ke rs bunda, ada telp yang mengabarin dr. ivan gak praktek hari tsb karena sakit. Sbenarnya agak kesal, kenapa baru dikabari. Tapi berhubung sudah dekat, akhirnya kami tetap ke bunda, konsul dengan dokter pengganti. Mungkin karena kami lagi program, sampai disana, kami tidak ditangani dokter pengganti, tapi saya dialihkan ke dokter indra.

Dengan dokter indra, dinyatakan bahwa ketebalan dinding rahim saya sudah cukup, jadi tanggal 24 direncanakan thawing embrio, dan tanggal 25 transfer, jika kondisi telur memungkinkan. Saya agak surprise, sebab proses program BT dengan frozen embrio ternyata sangat simple. Saya tidak diminta datang lagi. Hanya tinggal menunggu kondisi telurnya. Jika baik, saya akan dihubungi oleh pihak morulla kata dokternya. Dr indra kasih resep proginova 2x sehari, ascardia dan polid acidnya diterusin aja, Trus ditambah cygest 1 xperhari (vaginal support) mulai malam ini katanya.

Oya, pada saat menunggu, ada 1 lagi pasangan yang lagi nunggu. Gak lama susternya ngasih selamat, si mbak yang dikasih selamat nangis, ngeliat mereka nangis, saya jadi ikutan nangis juga, suami saya nenangin, sabar katanya, mungkin nanti giliran kita. Saat baca blog ini saya jadi mengira-ngira, apa yang saya liat ini mbak therez ya …?

Tanggal 24, saya gak sabaran nunggu berita, akhirnya saya sms dokter agustin nanya kondisi embrionya. Sorenya baru dibales, dari 3 embrio yang disimpan, semuanya di thawing (dicairkan) dan semuanya dalam keadaan baik. Besoknya (tgl 25) saya diminta datang ke RS Bunda Lt 4 jam 7.30 pagi.
Jam 7.30 hari rabu, kami sudah siap di bunda, diminta minum air putih secara bertahap sebanyak 500cc. ternyata, kami dapat jadwal ke-2. Ada pasangan yang OPU sebelum kami..

Oiya sebelum masuk ruangan kami ketemu sama embriologistnya. Diterangkan tentang kondisi telur kami. Suami saya gemes liat telurnya. Jadi minta kopi filenya. Tapi ternyata disana aturannya gak boleh dikopi. Jadi kami dikasih print outnya saja. Jam 8.15 kami masuk ruangan.

Setelah persiapan, proses ET dilakukan. Cuma sekitar 15 menit prosesnya. Dokter ivan sempet bilang bahwa rahim saya berbentuk hati. Jadi seperti ada 2 ruang dirahim. Tapi tidak ada pengaruh pada proses bayi tabung. Embrio saya diletakkan dokter ivan di rahim sebelah kanan. Setelah itu, saya disuruh istirahat dulu. Setelah ET saya langsung pipis. Soalnya gak tahan lagi. 2 kali malah..

Setelah proses ET, suami saya pesen kamar di bunda. Rencananya kami nginep satu malam aja buat istirahat. Berbeda dengan waktu fresh cycle saya stay di Jakarta sampai test kehamilan, sekarang saya langsung pulang. Sempet beberapa kali Tanya dokter dan search di internet tentang pengaruh buat embrio kalo kita naik pesawat. Dokter ngeyakinin gak ada masalah. Makanya 2 hari setelah ET kami pulang ke kota kami.

Sampai dirumah, besoknya saya langsung kekampus, sebab ada mahasiswa bimbingan saya yang akan seminar tugas akhir. Meskipun agak berat, saya paksain juga pergi, soalnya kasian dengan si mahasiswa. Setelah itu 3 hari saya istirahat dirumah. Tapi akhirnya saya bosen juga. Akhirnya selama menunggu test, saya tetap kekampus dan ngajar. tapi saya kurangi naik turun tangga dan lama-lama berdiri. Sempet juga beberapa kali jalan ke mall dan gramedia.

Oiya setelah ET saya selalu ngerasa sakit pinggang seperti mau datang bulan. Saya tanya ke dokter agustin. menurut dokter ivan, mungkin ada Kristal-kristal di ginjal saya, jadi saya diharuskan minum 750cc pagi saat bangun tidur. Alhamdulillah memang agak berkurang meskipun tidak hilang.

Hari test pun tiba, pagi-pagi saya test darah dan urin di prodia. Sayang hasilnya tidak bisa ditunggu. Mungkin karena prodia dikota kami masih kecil, jadi darahnya masih harus dikirim ke Jakarta. Hasil urin bisa diambil jam 12 hari itu juga. Tapi hasil darah baru bisa diambil besoknya jam 5 sore.

Jam 12 karena penasaran, saya telp prodia. Hasil test urinnya positip, saya senang banget dengernya, karena 2 hari sebelumnya saya sempet test sendiri pake test pack tapi hasilnya negative. Saya langsung hubungi dokter agustin, dokter bilang bahwa ini adalah awal yang baik, tinggal tunggu hasil test darahnya. Ternyata kata dokter agustin, hasil urin sudah positip jika HCG kita diatas 40. Tapi ukuran yang baik adalah > 100. Saya sempet shock sebentar. Tapi akhirnya saya pasrah aja.

Besoknya saya ada jadwal ngajar sore. Harusnya keluar jam 17.20. tapi karena jantung saya rasanya sudah mau copot akhirnya saya keluarin mahasiswa jam 17.05. habis itu saya minta suami saya telp ke prodia. Alhamdulillah ternyata hasil BHCG saya 214. Seneng sekali dengernya. Perjalanan masih panjang. Tapi sementara kami sudah sedikit bernafas lega dan tak hentinya ngucapin syukur. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dr. Ivan, dr. Augustine dan seluruh staff Morulla.

bayi Tabung

Diposting oleh Erwin Arianto di 01.42 0 komentar
Sebagai salah satu teknik rekayasa reproduksi, program bayi tabung memiliki sejumlah keunggulan dan kelemahan. Apa sajakah itu? Anak adalah dambaan setiap pasangan suami istri (pasutri). Tapi faktanya, tak semua pasutri dapat dengan mudah memperoleh keturunan. Data menunjukkan, 11-15 persen pasutri usia subur mengalami kesulitan untuk memperoleh keturunan, baik karena kurang subur (subfertil) atau tidak subur (infertil).

Kini, seiring makin majunya ilmu dan teknologi kedokteran, sebagian besar dari penyebab infertilitas (ketidaksuburan) telah dapat diatasi dengan pemberian obat atau operasi. Namun, sebagian kasus infertilitas lainnya ternyata perlu ditangani dengan teknik rekayasa reproduksi, misalnya inseminasi buatan, dan pembuahan buatan seperti tandur alih gamet intra-tuba, tandur alih zigot intra-tuba, tandur alih pronuklei intra-tuba, suntik spermatozoa intra-sitoplasma, dan fertilisasi in vitro. Nah, yang disebut terakhir (fertilisasi in vitro/FIV), lebih dikenal dengan sebutan bayi tabung. Ini merupakan salah satu teknik hilir pada penanganan infertilitas.

Teknik ini dilakukan untuk memperbesar kemungkinan kehamilan pada pasutri yang telah menjalani pengobatan fertilitas lainnya, namun tidak berhasil atau tidak memungkinkan. Artinya, FIV merupakan muara dari penanganan infertilitas. Dalam FIV, spermatozoa suami dipertemukan dengan ovum (sel telur) istrinya di luar tubuh hingga tercapai pembuahan. Menurut Prof Dr Ichramsjah A Rachman SpOG(K), spesialis obstetri dan ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), kehamilan akan terjadi jika semua alat reproduksi berfungsi sebagaimana mestinya. Sebaliknya, jika salah satu alat reproduksi tidak berfungsi, misalnya saluran tuba sang istri mengalami penyumbatan sehingga menghalangi masuknya sperma, maka hal ini bisa menyebabkan sperma dan sel telur tidak bertemu. ''Jika ini yang terjadi, bagaimana bisa terjadi kehamilan. Nah, biasanya karena alasan ini pasutri memutuskan untuk mengikuti program ini (bayi tabung),'' kata Ichramsjah.

Bertahap
Program bayi tabung ini dilakukan secara bertahap. Dimulai dengan pendaftaran diri oleh pasutri yang berminat mengikuti program ini. Pada tahap ini, peserta biasanya melakukan konsultasi dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi. Setelah itu, penanganan akan dilanjutkan oleh dokter spesialis dari tim FIV untuk menentukan waktu pelaksanaan program. Tahap selanjutnya adalah pemeriksaan awal terhadap pasutri, yang meliputi pemeriksaan fisik dan laboratorium. Untuk suami, pemeriksaan fisik meliputi perkembangan seksual dan ciri-ciri seks sekunder, pemeriksaan organ reproduksi lain, kemampuan ereksi, dan ejakulasi.

Sedangkan untuk pemeriksaan laboratorium mencakup pemeriksaan darah dan urin lengkap untuk menilai ada tidaknya penyakit-penyakit yang bisa mempengaruhi keberhasilan program, misalnya saja penyakit kencing manis (diabetes mellitus), penyakit hati, penyakit tiroid, penyakit ginjal, HIV (jika ada petunjuk ke arah itu), sindrom antifosfolipid, serta infeksi TORSH-KM (toksoplasma, rubella, sitomegalus, herpes, klamidia, mikoplasma). Sementara pemeriksaan pada pihak istri meliputi pemeriksaan perkembangan seksual (payudara dan sebaran rambut), pemeriksaan organ reproduksi, dan pemeriksaan laboratorium (sama seperti yang dilakukan suami). Pada pemeriksaan organ reproduksi, dokter biasanya akan dibantu oleh sejumlah alat canggih seperti ultrasonografi, histeroskopi, dan laparoskopi.

Dengan alat-alat itu, tim dokter bisa melihat keadaan rahim, serta bentuk dan potensi saluran telur. Selain pemeriksaan-pemeriksaan tersebut, istri juga menjalani pemantauan ovulasi. Setelah semua tahap awal selesai dan tidak ditemukan kelainan, maka pasutri ini siap menjalani tahap berikutnya, yaitu mempertemukan sel telur dan sperma dengan menggunakan cawan biakan dibantu mikroskop khusus. Ini semua dilakukan di laboratorium dengan pengawasan yang ketat, sampai terjadinya pembuahan dan perkembangan awal embrio. Pengawasan yang ketat itu dilakukan agar embrio yang masih sensitif tersebut terjaga dari segala macam bentuk gangguan, misalnya saja bau cat, parfum, atau lainnya. Seperti dijelaskan oleh dokter HR Nurhidayat Kusuma SpOG, spesialis obstetri dan ginekologi dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Budhi Jaya, Jakarta Selatan, sel telur yang sudah dibuahi dibiarkan 2-3 hari dalam pengeram (inkubator) agar membelah diri menjadi 4-8 sel. Setelah itu, embrio dimasukkan ke dalam rahim, dan proses perkembangan embrio selanjutnya berlangsung seperti kehamilan biasa. Program bayi tabung sebagai salah satu teknik rekayasa reproduksi memiliki sejumlah keunggulan dan kelemahan.

Hal ini tentu patut dipertimbangkan oleh pasutri yang menginginkan anak dan berniat mengikuti program ini. Keunggulan program bayi tabung adalah dapat memberikan peluang kehamilan bagi pasutri yang sebelumnya menjalani pengobatan infertilitas biasa, namun tidak pernah membuahkan hasil. Sedangkan kelemahan dari program ini adalah tingkat keberhasilannya yang belum mencapai 100 persen. Di Indonesia misalnya, tingkat keberhasilan tertinggi program bayi tabung dicapai oleh Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, yaitu 50 persen. Sedangkan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo mencapai 30-40 persen. Kelemahan lainnya adalah, rentang waktu untuk mengikuti program ini cukup lama dan memerlukan biaya yang mahal, berkisar antara 35 juta rupiah - 40 juta rupiah. Satu hal lagi, program ini sering kali tak bisa sekali jadi, sehingga perlu diulang. Selain di Jakarta, program bayi tabung juga sudah bisa dilakukan di beberapa kota lain di Indonesia misalnya, Surabaya (RS Budi Mulya dan RS Dr Soetomo), juga Semarang, dan Yogyakarta. ( mg04 )

Republika, Minggu, 04 Juli 2004

Selasa, 17 Maret 2009

Nifas Dalam Islam

Diposting oleh Erwin Arianto di 18.17 0 komentar

1. Haid- Masa haid itu sekurang-kurangnya sehari semalam, dan menurut biasanya ialah tujuh hari tujuh malarn. Apabila lebih dari 15 hari, maka itu bukanlah darah haid lagi, tetapi adalah darah istihadah (darah penyakit). Sekurang-kurangnya waktu suci antara dua haid itu 15 hari, dan tidak ada batas bagi lamanya waktu suci itu. Ada kalanya perempuan itu putus haid, yaitu tidak berhaid lagi, menurut pendapat sebagian ulama menyatakan apabila perempuan itu sudah berumur 60 tahun dan ada juga yang menyatakan sampai dengan umur 50 tahun. Apabila seorang perempuan berhenti haidnya, wajiblah mandi, sesuai dengan hadis:

"Dan Aisyah r.a bahwa Fatimah binti AN Hubaisy bertanya kepada Nabi SAW katanya: "Ya Rasulullah, aku ini perempuan yang istihadah (penyakit keluar darah terus) tak pemah bersih-bersih, apakah saya boleh meninggalkan sholat? Maka jawab Nabi SAW: "Tidak, karena sesungguhnya itu tidak lain dan darah penyakit, bukan darah haid, maka apabila telah datang darah haid, tinggalkan sholat, dan apabila telah pergi (sudah kering atau sudah cukup harinya haid) maka bersihkanlah darah itu dan kerjakan sholat." (Riwayat Muslim)

Rasulullah SAW bersabda artinya:

'Maka apabila datang haid, tinggalkanlah sholat, dan apabila bersih darah haid itu, mandilah dan sholatlah"

2. Nifas - Nifas adalah darah yang keluar dari kemaluan perempuan, mengiringi wiladah (setelah melahirkan anak). Lamanya nifas itu adakalanya sebentar saja (satu lahzah), dan biasanya 40 hari. Selama-lama nifas itu 60 hari 60 malam. Jika lebih dari 60 hari, itu adalah darah istihadah. Mengenai kaum perempuan bernifas lamanya 40 hari itu adalah sesuai dengan hadis Nabi SAW. Dan Ummi Salamah r.a. dia berkata:

"Adalah para wanita yang bemifas pada masa Rasulullah SAW itu, duduk/berhenti selama 40 hari dan 40 malam." (Riwayat Abu Daud, Tirmizi dan lain-lain)

Pada hadis lain, ada pula dinyatakan artinya: dari Anas r.a ia berkata:

"Adalah Rasulullah SAW membatasi waktu bagi perempuan perempuan yang nifas itu 40 hari, kecuali ia melihat suci sebelum itu"(Riwayat Ibnu Majah)

3. Istihadhah - Kalau lebih dari 40 hari, maka itu bukan nifas lagi tetapi adalah istihadah. Bila istihadah, maka tidak boleh ia meninggalkan sholat dan puasanya, sesuai dengan hadis Nabi SAW.
Dari Abdullah bin Amr, katanya: telah bersabda Rasulullah SAW:

"Orang-orang yang bernifas, harus menunggu 40 hari dan malam, maka jika ia telah melihat suci sebelum itu, maka ia istihadah, la wajib mandi dan wajib menegakkan sholat. ' (Riwayat Al-Hakim)

Mengenai orang yang istihadah, ia wajib menunaikan sholat. Satu kali berwuduk untuk satu kali sholat yang fardhu dan boleh untuk beberapa kali sholat sunat. Syaratnya pula sudah masuk waktu sholat barulah ia wuduk untuk sholat fardhu.

Mandi Nifas (islam)

Diposting oleh Erwin Arianto di 18.16 0 komentar

Hal yang Mewajibkan Mandi Janabah

Ada lima hal yang mewajibkan mandi janabah:

1. Meninggal dunia. Orang yang meninggal dunia, wajib dimandikan oleh orang muslim lainnya. Hal ini tidak berlaku pada seorang yang gugur sebagai syahid. Ia tidak boleh dimandikan.

2. Pada saat terhentinya darah menstruasi.

3. Setelah melahirkan, baik janin yang dilahirkan itu sempurna atau tidak.

4. Pada saat terhentinya darah nifas.

5. Setalah berhubungan intim, baik diikuti dengan keluarnya sperma atau tidak.

Mandi janabah merupakan syariat Islam yang harus dikerjakan oleh setiap muslim pada saat mendapati lima hal di atas. Hal itu penting, karena untuk melaksanakan syariat Islam, seorang muslim haruslam dalam kondisi suci diri dan hati. Allah Swt. berfirman, “Dan apabila kalian dalam keadaan junub, maka hendaklah kalian bersuci,” (QS Al-Maidah [5]: 6).




Syarat Mandi Janabah

Ada tiga syarat mandi janabah:

1. Niat mandi janabah yang diucapkan bersamaan dengan membasuh anggota badan untuk pertama kali.

Untuk diketahui, niat mandinya harus dinyatakan dengan jelas mengenai hadas apa yang dihilangkan dengan cara mandi tersebut. Sebagai contoh, mandi setelah suci menstruasi. Dengan demikian, ia harus meniatkan mandi setelah suci menstruasi. Berikut beberapa niat mandi karena hadas besar:

a. Mandi Setelah Suci Menstruasi

Nawaitul ghusla li raf‘il hadatsil akbari minal haidhi ‘an jami‘il badani, fardhan lillahi ta‘ala (Saya berniat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari semua badan setelah menstruasi, yang merupakan kewajiban karena Allah).

b. Mandi karena Junub

Nawatul ghusla li raf‘il hadatsil akbari minal janabati ‘an jami‘il badani fardhan lillahi ta‘ala (Saya berniat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari semua badan setelah junub, yang merupakan kewajiban karena Allah).

c. Mandi Setelah Bersih dari Darah Nifas

Nawaitul ghusla li raf‘il hadatsil akbari minan nifasi ‘an jami‘il badani, fardhan lillahi ta‘ala (Saya berniat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari semua badan setelah nifas, yang merupakan kewajiban karena Allah).

d. Mandi Setelah Melahirkan

Nawaitul ghusla li raf‘il hadatsil akbari minal wiladati ‘an jami‘il badani fardhan lillahi ta‘ala (Saya berniat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari semua badan setelah melahirkan, yang merupakan kewajiban karena Allah).

Jika pada saat mengguyur badan yang pertama kali lebih dahulu dari niat, maka basuhannya itu tidak dihitung. Guyuran berikutnyalah yang dianggap sah. Di samping itu, sebelum mandi hendaklah terlebih dahulu menghilangkan najis-najis atau kotoran-kotoran yang ada di badan.

2. Meratakan basuhan air ke seluruh anggota badan, mulai ujung rambut sampai ujung kaki.

Jika rambutnya dipintal, maka harus dilepas. Jika rambutnya lebat atau keriting tebal, maka harus diselai-selai. Begitu juga lipat-lipatan badan, telinga, kuku dan mata, hendaklah digosok-gosok dengan jari-jari agar dapat terkena air.

Menurut ulama salaf, sebelum suci dari hadas besar, sebaiknya yang bersangkutan tidak memotong kuku atau rambut, karena seluruh anggota badan manusia akan ditanya di hadapan Allah kelak. Oleh karena itu, jangan sampai ada bagian anggota badannya yang masih menanggung hadas besar.

Meski demikian, dalam hal memotong kuku atau rambut tidak sampai pada hukum haram, karena kuku atau rambut yang dipotong tersebut merupakan anggota badan yang lebih bersifat aksesoris, yang tentu sebaiknya dipotong bila tidak sedang dalam keadaan junub.

3. Menghilangkan najis.

Jika pada anggota badan terdapat najis yang tampak terlihat, maka najis tersebut harus dihilangkan tcrlebih dahulu, sebelum memulai mandi.

Nifas

Diposting oleh Erwin Arianto di 00.00 0 komentar
Masa nifas (postpartum/puerperium) berasal dari bahasa latin yaitu dari kata “Puer” yang artinya bayi dan “Parous” yang berarti melahirkan. Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, biasanya berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari, namun secara keseluruhan akan pulih dalam waktu 3 bulan.

Selama hamil, terjadi perubahan pada sistem tubuh wanita, diantaranya terjadi perubahan pada sistem reproduksi, sistem pencernaan, sistem perkemihan, sistem musculoskeletal, sistem endokrin, sistem kardiovaskuler, sistem hematologi, dan perubahan pada tanda-tanda vital. Pada masa postpartum perubahan-perubahan tersebut akan kembali menjadi seperti saat sebelum hamil. Adapun perubahannya adalah sebagai berikut :

Involusi Uterus

Involusi Uterus atau pengerutan uterus merupakan suatu proses dimana uterus kembali ke kondisi sebelum hamil dengan bobot hanya 60 gram. Proses involusio uterus adalah sebagai berikut :

- Autolysis

Merupakan proses penghancuran diri sendiri yang terjadi di dalam otot uterine. Enzim proteolitik akan memendekkan jaringan otot yang telah mengendur hingga panjangnya 10 kali panjang sebelum hamil dan lebarnya 5 kali lebar sebelum hamil yang terjadi selama kehamilan.

- Terdapat polymorph phagolitik dan macrophages di dalam system vascular dan system limphatik

- Efek oksitosin (cara bekerjanya oksitosin)

Oksitosin menyebabkan terjadinya kontraksi dan retraksi otot uterin sehingga akan menekan pembuluh darah yang mengakibatkan berkurangnya suplai darah ke uterus. Proses ini membantu untuk mengurangi situs atau tempat implantasi plasenta serta mengurangi perdarahan.

Waktu


Bobot Uterus


Diameter Uterus


Palpasi Serviks

Pada akhir persalinan


900 gram


12,5 cm


Lembut/lunak

Akhir minggu ke-1


450 gram


7,5 cm


2 cm

Akhir minggu ke-2


200 gram


5,0 cm


1 cm

Akhir minggu ke-6


60 gram


2,5 cm


Menyempit

b. Lokia

Dengan adanya involusi uterus, maka lapisan luar dari desidua yang mengelilingi situs plasenta akan menjadi necrotic (layu/mati). Desidua yang mati akan keluar bersama dengan sisa cairan. Campuran antara darah dan desidua tersebut dinamakan lokia, yang biasanya berwarna merah muda atau putih pucat.

Lokia adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas dan mempunyai reaksi basa/alkalis yang dapat membuat organisme berkembang lebih cepat dari pada kondisi asam yang ada pada vagina normal. Lokia mempunyai bau yang amis (anyir) meskipun tidak terlalu menyengat dan volumenya berbeda-beda pada setiap wanita. Lokia mengalami perubahan karena proses involusi. Pengeluaran lokia dapat dibagi berdasarkan waktu dan warnanya, seperti pada tabel berikut ini:

Lokia


Waktu


Warna


Ciri-ciri

Rubra


1-3 hari


Merah kehitaman


Terdiri dari sel desidua, verniks caseosa, rambut lanugo, sisa mekoneum dan sisa darah

Sanginolenta


3-7 hari


Putih bercampur merah


Sisa darah bercampur lendir

Serosa


7-14 hari


Kekuningan/ kecoklatan


Lebih sedikit darah dan lebih banyak serum, juga terdiri dari leukosit dan robekan laserasi plasenta

Alba


>14 hari


Putih


Mengandung leukosit, selaput lendir serviks dan serabut jaringan yang mati.

c. Laktasi

Laktasi dapat diartikan dengan pembentukan dan pengeluaran air susu ibu (ASI), yang merupakan makanan pokok terbaik bagi bayi yang bersifat alamiah. Bagi setiap ibu yang melahirkan akan tesedia makanan bagi bayinya, dan bagi si anak akan merasa puas dalam pelukan ibunya, merasa aman, tenteram, hangat akan kasih sayang ibunya. Hal ini merupakan faktor yang penting bagi perkembangan anak selanjutnya.

Produksi ASI masih sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan, ibu yang selalu dalam keadaan tertekan, sedih, kurang percaya diri dan berbagai ketegangan emosional akan menurunkan volume ASI bahkan tidak terjadi produksi ASI. Ibu yang sedang menyusui juga jangan terlalu banyak dibebani urusan pekerjaan rumah tangga, urusan kantor dan lainnya karena hal ini juga dapat mempengaruhi produksi ASI. Untuk memproduksi ASI yang baik harus dalam keadaan tenang.

Ada 2 refleks yang sangat dipengaruhi oleh keadaan jiwa ibu, yaitu :

1 ) Refleks Prolaktin

Pada waktu bayi menghisap payudara ibu, ibu menerima rangsangan neurohormonal pada putting dan areola, rangsangan ini melalui nervus vagus diteruskan ke hypophysa lalu ke lobus anterior, lobus anterior akan mengeluarkan hormon prolaktin yang masuk melalui peredaran darah sampai pada kelenjar-kelenjar pembuat ASI dan merangsang untuk memproduksi ASI.

2 ) Refleks Let Down

Refleks ini mengakibatkan memancarnya ASI keluar, isapan bayi akan merangsang putting susu dan areola yang dikirim lobus posterior melalui nervus vagus, dari glandula pituitary posterior dikeluarkan hormon oxytosin ke dalam peredaran darah yang menyebabkan adanya kontraksi otot-otot myoepitel dari saluran air susu, karena adanya kontraksi ini maka ASI akan terperas ke arah ampula.

PERUBAHAN SISTEM PENCERNAAN

Biasanya ibu mengalami obstipasi setelah persalinan. Hal ini disebabkan karena pada waktu melahirkan alat pencernaan mendapat tekanan yang menyebabkan kolon menjadi kosong, pengeluaran cairan yang berlebihan pada waktu persalinan (dehidrasi), kurang makan, haemoroid, laserasi jalan lahir. Supaya buang air besar kembali teratur dapat diberikan diet/makanan yang mengandung serat dan pemberian cairan yang cukup. Bila usaha ini tidak berhasil dalam waktu 2 atau 3 hari dapat ditolong dengan pemberian huknah atau glyserin spuit atau diberikan obat yang lain.

PERUBAHAN SISTEM PERKEMIHAN

Dinding kandung kencing memperlihatkan oedem dan hyperemia. Kadang-kadang oedema trigonum, menimbulkan abstraksi dari uretra sehingga terjadi retensio urine. Kandung kencing dalam puerperium kurang sensitif dan kapasitasnya bertambah, sehingga kandung kencing penuh atau sesudah kencing masih tertinggal urine residual (normal + 15 cc). Sisa urine dan trauma pada kandung kencing waktu persalinan memudahkan terjadinya infeksi.

Dilatasi ureter dan pyolum normal dalam waktu 2 minggu. Urine biasanya berlebihan (poliurie) antara hari kedua dan kelima, hal ini disebabkan karena kelebihan cairan sebagai akibat retensi air dalam kehamilan dan sekarang dikeluarkan. Kadang-kadang hematuri akibat proses katalitik involusi. Acetonurie terutama setelah partus yang sulit dan lama yang disebabkan pemecahan karbohidrat yang banyak, karena kegiatan otot-otot rahim dan karena kelaparan. Proteinurine akibat dari autolisis sel-sel otot.

PERUBAHAN SISTEM MUSCULOSKELETAL

Ligamen, fasia, dan diafragma pelvis yang meregang pada waktu persalinan, setelah bayi lahir, secara berangsur-angsur menjadi ciut dan pulih kembali sehingga tidak jarang uterus jatuh ke belakang dan menjadi retrofleksi, karena ligamen rotundum menjadi kendor. Stabilisasi secara sempurna terjadi pada 6-8 minggu setelah persalinan.

Sebagai akibat putusnya serat-serat elastik kulit dan distensi yang berlangsung lama akibat besarnya uterus pada saat hamil, dinding abdomen masih lunak dan kendur untuk sementara waktu. Pemulihan dibantu dengan latihan.

PERUBAHAN SISTEM ENDOKRIN

a. Hormon plasenta

Hormon plasenta menurun dengan cepat setelah persalinan. Human Chorionic Gonadotropin (HCG) menurun dengan cepat dan menetap sampai 10% dalam 3 jam hingga hari ke-7 postpartum dan sebagai onset pemenuhan mamae pada hari ke-3 postpartum

b. Hormon pituitary

Prolaktin darah meningkat dengan cepat, pada wanita tidak menyusui menurun dalam waktu 2 minggu. FSH dan LH meningkat pada fase konsentrasi folikuler pada minggu ke-3, dan LH tetap rendah hingga ovulasi terjadi.

c. Hipotalamik Pituitary Ovarium

Untuk wanita yang menyusui dan tidak menyusui akan mempengaruhi lamanya ia mendapatkan menstruasi. Seringkali menstruasi pertama itu bersifat anovulasi yang dikarenakan rendahnya kadar estrogen dan progesteron. Diantara wanita laktasi sekitar 15% memperoleh menstruasi selama 6 minggu dan 45% setelah 12 minggu. Diantara wanita yang tidak laktasi 40% menstruasi setelah 6 minggu, 65% setelah 12 minggu dan 90% setelah 24 minggu. Untuk wanita laktasi 80% menstruasi pertama anovulasi dan untuk wanita yang tidak laktasi 50% siklus pertama anovulasi.

PERUBAHAN TANDA-TANDA VITAL

a. Suhu Badan

Satu hari (24jam) postprtum suhu badan akan naik sedikit (37,5°C - 38°C) sebagai akibat kerja keras waktu melahirkan, kehilangan cairan dan kelelahan. Apabila keadaan normal suhu badan menjadi biasa. Biasanya pada hari ketiga suhu badan naik lagi karena adanya pembentukan ASI, buah dada menjadi bengkak, berwarna merah karena banyaknya ASI. Bila suhu tidak turun kemungkinan adanya infeksi pada endometrium, mastitis, tractus genitalis atau sistem lain.

b. Nadi

Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali permenit. Sehabis melahirkan biasanya denyut nadi itu akan lebih cepat.

c. Tekanan darah

Biasanya tidak berubah, kemungkinan tekanan darah akan rendah setelah ibu melahirkan karena ada perdarahan. Tekanan darah tinggi pada postpartum dapat menandakan terjadinya preeklampsi postpartum.

d. Pernafasan

Keadaan pernafasan selalu berhubungan dengan keadaan suhu dan denyut nadi. Bila suhu nadi tidak normal, pernafasan juga akan mengikutinya, kecuali apabila ada gangguan khusus pada saluran nafas.

PERUBAHAN SISTEM KARDIOVASKULER

Selama kehamilan volume darah normal digunakan untuk menampung aliran darah yang meningkat, yang diperlukan oleh plasenta dan pembuluh darah uterin. Penarikan kembali esterogen menyebabkan diuresis terjadi, yang secara cepat mengurangi volume plasma kembali pada proporsi normal. Aliran ini terjadi dalam 2-4 jam pertama setelah kelahiran bayi. Selama masa ini ibu mengeluarkan banyak sekali jumlah urin. Hilangnya progesteron membantu mengurangi retensi cairan yang melekat dengan meningkatnya vaskuler pada jaringan tersebut selama kehamilan bersama-sama dengan trauma selama persalinan.

Pada persalinan pervaginam kehilangan darah sekitar 300 – 400 cc. Bila kelahiran melalui seksio sesarea, maka kehilangan darah dapat dua kali lipat. Perubahan terdiri dari volume darah (blood volume) dan hematokrit (haemoconcentration). Bila persalinan pervaginam, hematokrit akan naik dan pada seksio sesaria, hematokrit cenderung stabil dan kembali normal setelah 4-6 minggu.

Setelah persalinan, shunt akan hilang dengan tiba-tiba. Volume darah ibu relatif akan bertambah. Keadaan ini akan menimbulkan beban pada jantung, dapat menimbulkan decompensation cordia pada penderita vitum cordia. Keadaan ini dapat diatasi dengan mekanisme kompensasi dengan timbulnya haemokonsentrasi sehingga volume darah kembali seperti sediakala, umumnya hal ini terjadi pada hari 3-5 postpartum.

PERUBAHAN SISTEM HEMATOLOGI

Selama minggu-minggu terakhir kehamilan, kadar fibrinogen dan plasma serta faktor-faktor pembekuan darah meningkat. Pada hari pertama postpartum, kadar fibrinogen dan plasma akan sedikit menurun tetapi darah lebih mengental dengan peningkatan viskositas sehingga meningkatkan faktor pembekuan darah. Leukositosis yang meningkat dimana jumlah sel darah putih dapat mencapai 15000 selama persalinan akan tetap tinggi dalam beberapa hari pertama dari masa postpartum. Jumlah sel darah putih tersebut masih bisa naik lagi sampai 25000 atau 30000 tanpa adanya kondisi patologis jika wanita tersebut mengalami persalinan lama. Jumlah hemoglobine, hematokrit dan erytrosyt akan sangat bervariasi pada awal-awal masa postpartum sebagai akibat dari volume darah, volume plasenta dan tingkat volume darah yang berubah-ubah. Semua tingkatan ini akan dipengaruhi oleh status gizi dan hidrasi wanita tersebut. Kira-kira selama kelahiran dan masa postpartum terjadi kehilangan darah sekitar 200-500 ml. Penurunan volume dan peningkatan sel darah pada kehamilan diasosiasikan dengan peningkatan hematokrit dan hemoglobine pada hari ke 3-7 postpartum dan akan kembali normal dalam 4-5 minggu postpartum.

sumber: http://midwivesari.blogspot.com/
 

Info Ibu, Bayi & Keluarga Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea