Bayi Kuning
Usia beberapa hari, tidak sedikit bayi mengalami kuning (ikterus) pada kulit dan bola mata. Menurut penelitian, sekitar 70% bayi lahir mengalami kuning. Meski masuk dalam kategori wajar, orangtua harus tetap waspada terhadap bayi kuning.
Penyebab bayi kuning, pada saat di dalam rahim, bayi membutuhkan ekstra sel darah merah yang diproses oleh hati. Tetapi, hati bayi baru lahir biasanya belum mencapai maturasi, sehingga kapasitas pengolahannya belum efisien. Karenanya, terjadilah peningkatan kadar bilirubin, sehingga bayi tampak kuning.
Kuning pada bayi umumnya timbul pada hari keempat dan berakhir pada usia bayi 2 minggu. Pada minggu kedua inilah, kemampuan hati akan meningkat, bayi tidak lagi kuning. Perlu diketahui, jika Anda memberikan ASI eksklusif, maka kuning pada bayi akan berlangsung lebih lama. Meski demikian ibu tidak perlu cemas dan tetap meneruskan pemberian ASI pada bayi.
Untuk itu ada beberapa hal yang tak boleh luput dari perhatian untuk menghindari bayi kuning, seperti:
1. Patuhi jadwal kunjungan ke dokter berikutnya. Bila kadar bilirubin tidak terlalu tinggi (< 10), umumnya bayi diperkenankan untuk pulang ke rumah. Namun, biasanya 3 hari setelah kepulangannya dari rumah sakit, bayi diminta kembali ke dokter/rumah sakit untuk dikontrol kadar bilirubinnya. Ini dimaksudkan bila terjadi peningkatan bilirubin yang tinggi dapat segera dilakukan tindakan. Karenanya, patuhi jadwal tersebut!
2. Cermati kondisi bayi. Jika ada tanda-tanda bayi tidak aktif, seperti tidur terus dan malas menetek segera bawa ke rumah sakit. Hal ini dapat dijadikan tanda bahwa telah terjadi peningkatan kadar bilirubin yang berisiko memicu kejang pada bayi. Cara lain yang paling mudah untuk mengamati peningkatan bilirubin adalah melalui bola mata dan kulit bayi yang terlihat menguning.
3. Berikan ASI sebanyak mungkin. Banyak minum ASI dapat membantu menurunkan kadar bilirubin, karena bilirubin dapat dikeluarkan melalui air kencing dan kotoran bayi.
4. Jemur bayi di matahari pagi. Menjemur bayi tanpa busana di bawah sinar matahari pagi antara (pukul 07.30 - 08.30) dapat membantu memecah bilirubin dalam darah. Lindungi mata bayi dari sorot sinar matahari secara langsung.
Meski demikian, tidak semua bayi kuning bisa diobati hanya dengan menjemurnya di bawah sinar matahari pagi. Ada juga yang perlu dirawat inap di rumah sakit untuk menjalani beberapa terapi. Tentu saja jika bayi terdeteksi memiliki kadar bilirubin di atas ambang normal.
Semakin Anda mematuhi saran diatas, maka akan semakin cepat hilangnya kuning pada bayi Anda.
Mengenai Saya
- Erwin Arianto
- Penulis tuk diri sendiri, Internal Audit untuk Sebuah Perusahaan, Pencinta Puisi, Cerpen, Seorang Hamba yang berusaha, Menjadi Ayah yang baik untuk Quineisha & Qhaira, menjadi Insan Taqwa
Labels
- aNAK USIA 2 TH (4)
- Ayah (3)
- bayi (7)
- Bayi tabung (3)
- ganguan Bayi (2)
- Kehamilan (35)
- Keluarga (2)
- kesehatan (1)
- Mainan Bayi (1)
- Meyusui (3)
- Nama Bayi (3)
- Nama Bayi Islami (1)
- Nifas (4)
- Paska Melahirkan (5)
- Penyakit Kehamilan (19)
- Pertumbuhan Bayi (5)
- Psikologi (2)
- Quineisha (2)
- Susu Formula (4)
- Tips Bayi (46)
- Tips Melahirkan (20)
- ಸೆರಿತ Inspirasi (4)
Minggu, 01 Februari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar