Perawatan Tubuh Pasca Melahirkan
Jangan sampai salah prioritas setelah melahirkan si kecil. Lantas, bagaimana cara perawatan tubuh yang benar?
“Aduh tubuh melar gini. Kapan kembali langsing ya?” Mungkin itulah salah satu whist list yang banyak diinginkan oleh ibu yang baru saja melahirkan. Keinginan tersebut memang wajar bagi seorang perempuan. Tapi ingat, hal tersebut harus dilakukan dengan hati-hati. Sebab, jika salah langkah bisa berakibat kurang baik bagi si kecil.
Sebagai seorang ibu yang baru melahirkan, sebaiknya si kecil diberikan prioritas yang lebih tinggi dibanding tubuh langsing. Ibu yang baru melahirkan akan menyusui untuk anaknya, karena itu, pastikan asupan gizi Bunda tercukupi agar produksi ASI 800-1200 ml terpenuhi. Apalagi, jika Bunda ingin memberikan ASI eksklusif bagi si kecil.
Sebelum terlalu banyak berkhayal, sebaiknya ibu-ibu memahami apa itu langsing. Menurut dr. Tanya Rotikan, Sp.KO, dari Bagian Kedokteran Olahraga, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, “Langsing atau bentuk tubuh ideal adalah kondisi di mana perbandingan antara tinggi dan berat badan sesuai. Selain itu, jumlah lemak di tubuh juga dalam batas-batas normal. Jadi, secara keseluruhan orang tersebut tampak proporsional dan enak dipandang.”
Intinya tubuh Bunda proporsional, bukan kurus. Sebab, banyak wanita beranggapan bahwa langsing identik dengan bentuk tubuh para model. Padahal banyak model tidak masuk kategori langsing, tapi kurus. Jika definisi ini yang dipakai dan seorang ibu menyusui memaksakan model tubuh ini, berarti si ibu tidak berbuat adil terhadap si kecil.
Jadi bentuk tubuh ideal bagi seorang ibu menyusui jangan dibandingkan dengan orang normal. Yang diperlukan seorang ibu adalah bersabar. Berat badan ibu pasca melahirkan akan kembali normal. Hanya saja jangka waktunya tidak bisa cepat turunnya dalam satu atau dua bulan saja. Bila mau bersabar dan menjaga pola makan yang baik, dalam sembilan bulan biasanya berat bada ibu sudah kembali seperti semula.
Selain pola makan yang berimbang, pola hidup dan aktivitas juga dilakukan dengan benar. Misalnya saja dalam aktivitas di kantor, lakukan juga dengan wajar. Jangan mentang-mentang ingin menurunkan berat badan, lalu memforsir diri dalam bekerja. Sekali lagi ingat aturan utama, anak Bunda harus diutamakan. Bukan berat badan sang ibu.
Lakukan juga olahraga secara teratur. Olahraga pun cukup yang ringan-ringan seperti joging. Meskipun tidak terlalu berat, joging memberikan manfaat yang besar dalam proses penurunan berat badan. Olahraga memang sering dilupakan oleh ibu yang memiliki anak kecil. Repot. Begitu alasannya. Padahal joging bisa dilakukan ketika si kecil tidur dan waktunya tidak terlalu lama. 15-30 menit sudah cukup memadai.
Agar bisa berdisiplin dalam menjaga pola makan, aktivitas dan berolahraga, Bunda bisa membuat catatan harian. Catat apa saja yang dimakan dan sudah melakukan aktivitas dan olahraga apa. Letakkan catatan di tempat strategis seperti di dinding dekat kaca rias agar bisa mengingatkan jika ada yang terlewatkan. Jika semua sudah dilakukan, pastilah tubuh ideal akan bisa kembali didapat.
Mengenai Saya
- Erwin Arianto
- Penulis tuk diri sendiri, Internal Audit untuk Sebuah Perusahaan, Pencinta Puisi, Cerpen, Seorang Hamba yang berusaha, Menjadi Ayah yang baik untuk Quineisha & Qhaira, menjadi Insan Taqwa
Labels
- aNAK USIA 2 TH (4)
- Ayah (3)
- bayi (7)
- Bayi tabung (3)
- ganguan Bayi (2)
- Kehamilan (35)
- Keluarga (2)
- kesehatan (1)
- Mainan Bayi (1)
- Meyusui (3)
- Nama Bayi (3)
- Nama Bayi Islami (1)
- Nifas (4)
- Paska Melahirkan (5)
- Penyakit Kehamilan (19)
- Pertumbuhan Bayi (5)
- Psikologi (2)
- Quineisha (2)
- Susu Formula (4)
- Tips Bayi (46)
- Tips Melahirkan (20)
- ಸೆರಿತ Inspirasi (4)
Minggu, 01 Februari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar