Kehamilan dan Penyakit Jantung
Penyakit jantung memang dapat menyerang siapapun dengan usia berapapun. Ironisnya ibu yang sedang mendapatkan kehamilan pun dapat terjangkit penyakit jantung. Namun demikian banyak kasus dimana kehamilan dapat dilalui dengan baik dan bayi dapat dilahirkan dengan lancar.
Menurut data statistik jumlah ibu berpenyakit jantung yang mendapatkan kehamilan berkisar antara 1-4%. Penyakit jantung yang paling banyak dijumpai pada kehamilan biasanya dikarenakan penyakit hipertensi, tirotoksikosis (keracunan kelenjar gondok), dan anemia.
Pada usia kehamilan 32-36 minggu volume darah ibu hamil akan mencapai puncaknya. Hal ini ditandai dengan terjadinya pembengkakan pada kaki maupun tangan ibu hamil. Di saat inilah kelainan jantung yang diderita oleh ibu hamil menjadi lebih berat. Selain pada kehamilan, penyakit jantung ini juga terasa berat pada saat persalinan maupun setelah persalinan dimana darah dari ruang plasenta bayi (yang telah lahir) mulai kembali masuk ke sirkulasi darah ibu hamil dan memberatkan kerja jantung.
Pada kasus kehamilan, penyakit jantung dapat mengakibatkan terjadinya kelahiran dengan usia kehamilan kurang bulan, abortus maupun kasus bayi lahir dengan berat badan rendah. Pada kasus yang berat bahkan dapat mengakibatkan kematian janin dalam kehamilan – KJDK.
Secara umum penyakit jantung dalam kehamilan dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelas kehamilan yaitu :
Kelainan Jantung Pada Kehamilan Kelas I
Pada kasus ini ibu yang sedang mendapatkan kehamilan tidak dibatasi kegiatan fisiknya dengan catatan tidak ada gejala kelainan jantung pada kegiatan sehari-hari.
Kelainan Jantung Pada Kehamilan Kelas II
Pada kasus ini ibu yang sedang mendapatkan kehamilan biasanya sedikit dibatasi kegiatan fisiknya, waktu istirahat tidak ada keluhan. Namun demikian ketika ibu hamil melakukan kegiatan fisik sehari-hari muncul gejala gangguan jantung seperti lelah, rasa berdebar-debar, sesak nafas, dan nyeri dada.
Kelainan Jantung Pada Kehamilan Kelas III
Pada kasus ini ibu yang sedang mendapatkan kehamilan biasanya kegiatan fisiknya sudah sangat dibatasi. Ketika istirahat tidak ada keluhan gangguan jantung sama sekali. Bila ada sedikit kegiatan fisik bisa menimbulkan keluhan jantung.
Kelainan Jantung Pada Kehamilan Kelas IV
Pada kasus ini ibu yang sedang mendapatkan kehamilan biasanya dapat muncul kelainan jantung walau sedang melakukan istirahat. Kelainan jantung pada kehamilan ini diperparah bila ibu hamil melakukan kerja fisik walaupun tidak berat.
Untuk mereka yang mengalami kelainan jantung pada saat kehamian (usia berapapun) biasanya dokter akan memberikan pengertian kepada ibu hamil untuk melaksanakan pengawasan antenatal yang teratur, kerjasama dengan ahli penyakit dalam atau ahli jantung. Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan menghindari kenaikan berat badan dan retensi air yang berlebihan. Ibu hamil hendaknya harus cukup istirahat, cukup tidur, diet rendah garam, dan pembatasan jumlah cairan.
Setiap kasus memerlukan jenis pengobatan yang berbeda sesuai dengan usia kehamilan dan tingkat kelinan jantung yang diderita oleh ibu hamil. Untuk itulah ibu hamil perlu melakukan kontrol rutin ke dokter kandungan maupun dokter jantung untuk memeriksa keadaan jantung dan janin.
Mengenai Saya
- Erwin Arianto
- Penulis tuk diri sendiri, Internal Audit untuk Sebuah Perusahaan, Pencinta Puisi, Cerpen, Seorang Hamba yang berusaha, Menjadi Ayah yang baik untuk Quineisha & Qhaira, menjadi Insan Taqwa
Labels
- aNAK USIA 2 TH (4)
- Ayah (3)
- bayi (7)
- Bayi tabung (3)
- ganguan Bayi (2)
- Kehamilan (35)
- Keluarga (2)
- kesehatan (1)
- Mainan Bayi (1)
- Meyusui (3)
- Nama Bayi (3)
- Nama Bayi Islami (1)
- Nifas (4)
- Paska Melahirkan (5)
- Penyakit Kehamilan (19)
- Pertumbuhan Bayi (5)
- Psikologi (2)
- Quineisha (2)
- Susu Formula (4)
- Tips Bayi (46)
- Tips Melahirkan (20)
- ಸೆರಿತ Inspirasi (4)
Selasa, 09 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar